Hadiri Pisah Sambut Kepala Bakamla Batam, BP Batam Harapkan Koordinasi dan Kolaborasi Terus Terjalin

Pisah Sambut Kepala Bakamla Batam (ist) 

Keprinews, Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto dan Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Wan Darussalam menghadiri pisah sambut Kepala Pangkalan Bakamla Batam, Rabu (19/2/2025). 


Kolonel Laut (P) Agus Sriyanto menggantikan Kolonel Laut (P) I Nyoman Armenthia Widyarsana yang telah menjabat Kepala Pangkalan Bakamla Batam sejak tahun 2023.


Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto mengungkapkan, I Nyoman Armenthia Widyarsana merupakan seseorang yang sangat komunikatif saat bekerjasama dengan BP Batam. Selain itu, I Nyoman Armenthia Widyarsana juga merupakan sesosok yang penting dan sangat berjasa dalam mengangkat prestasi tim voli BP Batam.


"Tentunya kami menyampaikan terima kasih kepada pak Nyoman atas kerjasama yang kita lakukan selama ini. Kami mendoakan Pak Nyoman di tempat yang baru bisa menjalankan tugas yang baik, lancar, sukses dan selalu bersemangat," ujarnya.


Lebih lanjut, Enoh juga menyampaikan selamat datang di Kota Batam kepada Kepala Pangkalan Bakamla Batam yang baru, Agus Sriyanto. Ia berharap, koordinasi dan kolaborasi yang telah terbangun antara Pangkalan Bakamla Batam dengan BP Batam dapat terus berjalan dengan baik. 


Ia menambahkan, tantangan Kota Batam dalam menarik investasi sangat besar. Saat ini Batam mendapatkan persaingan yang sangat ketat dari Malaysia dan Singapura, dengan berbagai kebijakan yang diberikan. Oleh karena itu, Enoh mengajak Pangkalan Bakamla Batam dan jajaran Forkopimda yang hadir untuk bersama-sama memberikan pelayanan investasi yang baik kepada investor.


"Batam menjadi kota yang menarik bagi para investor dan mempunyai daya saing," tutupnya. (*) 



Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA