Tingkatkan Pembinaan Rohani Bagi Warga Binaan, Rutan Batam Jalin Kerja Sama dengan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia

Tingkatkan Pembinaan Rohani Bagi Warga Binaan, Rutan Batam Jalin Kerja Sama dengan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (ist) 

Keprinews
, Batam, HumasRutan— Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Batam melakukan upaya peningkatan kualitas pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang beragama Buddha, dengan menjalin kerja sama dengan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia pada Rabu(13/11). Kegiatan Kerjasama ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga binaan, khususnya yang beragama Buddha.

Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Surya Kusuma menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan langkah penting dalam memberikan dukungan pembinaan spiritual bagi WBP Buddha. "Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal dan mendukung warga binaan dari berbagai agama dalam menjalani masa pembinaan yang lebih bermakna," ujar Surya.

Melalui kerja sama ini, Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia akan berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bertujuan memperkuat ketenangan batin dan pemahaman spiritual warga binaan. 

Perwakilan dari Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia menyambut baik kolaborasi ini dan mengungkapkan harapannya agar program-program pembinaan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan, membangun nilai-nilai perdamaian, kesabaran, dan kejujuran dalam diri warga binaan. 

Melalui Kerjasama ini, diharapkan warga binaan dapat merasakan manfaat spiritual yang berkelanjutan, dan dapat membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik di masyarakat setelah masa hukuman berakhir. () 

Editor:ana




Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA