Kegiatan Pembinaan Rohani di Rutan Batam: Membangun Kepribadian Lebih Baik Melalui Ibadah Rutin

Kegiatan Pembinaan Rohani di Rutan Batam: Membangun Kepribadian Lebih Baik Melalui Ibadah Rutin (ist) 
Keprinews, Batam--Rutan Kelas IIA Batam menggelar program pembinaan kepribadian melalui kebaktian rutin harian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Nasrani. 

Kegiatan ini diadakan di Gereja Oikumene Rutan Batam, di mana para WBP melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan khidmat. Rutan Batam berkomitmen dalam memenuhi hak warga binaan untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinan mereka.

Setiap harinya kegiatan pembinaan rohani ini dihadiri oleh pembina rohani dari luar, yang membantu membimbing dan mendukung WBP dalam menjalani proses spiritual mereka. 

Dengan program ini, Rutan Batam berupaya untuk memberikan ruang bagi WBP untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengembangkan kepribadian yang lebih baik.

Kepala Rutan Batam, Fajar Teguh Wibowo, mengatakan, “Kami percaya bahwa melalui pembinaan rohani ini, WBP dapat menemukan ketenangan batin dan motivasi untuk memperbaiki diri. Ibadah bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga sarana untuk transformasi diri.” Ucapnya. 

Beliau juga menekankan untuk memperbaiki sikap dan merenungi kesalahan yang diperbuat di masa lalu agar tidak diulangi di masa yang akan datang. 

Dengan program ini, Rutan Batam berupaya memberikan ruang bagi WBP untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengembangkan kepribadian yang lebih baik. Diharapkan para WBP tidak hanya mendapatkan kekuatan spiritual, tetapi juga inspirasi untuk menjalani kehidupan yang lebih positif ke depannya.() 

Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA