KepriNews, Batam--Pertumbuhan ekonomi Batam meroket di atas 7 persen. Pertembuhan ekonomi pada 2023 ini melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), bahkan nasional.
"Alhamdulillah, target pertumbuhan ekonomi Batam terlampaui. Untuk 2023 menjadi 7,04 persen," kata Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Rabu (28/2/2024).
Capaian pertumbuhan ekonomi Batam pada 2023 itu terjadi peningkatan dibandingkan pertumbuhan ekonomi Batam pada 2022 yang diangka 6,84 persen. Bahkan, capaian pada 2023 ini, melebihi pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri di angka 5,2 persen dan nasional di angka 5,05 persen.
"Kami berharap, semua sendi perekonomian Batam terus bergerak dan terus meningkat. Kami juga mengapresiasi semua pihak termasuk Forkompimda Batam yang terus mendukung dalam peningkatan ekonomi Batam," katanya.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Batam pada 2023 ini juga terbaik se-Provinsi Kepri. Secara berturut, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi di Kepri yakni Batam 7,04 persen, Bintan 6,14 persen, Karimun 5,5 persen, Kepri 5,2 persen, Tanjung Pinang 4,92 persen, Lingga 4,3 persen, Natuna 0,96 persen, dan Anambas 0,62 persen.
"Laju pertumbuhan tertinggi di tahun 2023 terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 30,95 persen, kemudian lapangan jasa lainnya sebesar 25,8 persen, dan lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 18,50 persen," ujarnya.
Adapun, penomena ekonomi Batam pada 2023, terjadi peningkatan subsektor penyedia makan minum pada tahun 2023 sejalan dengan banyaknya restoran atau tempat makan baru yang dibuka di Kota Batam seperti De’Sands Santorini of Batam, Yoshinoya, Marugame Udon, dan banyaknya franchise makanan lainnya yang membuka cabang baru di Kota Batam seperti Mixue dan lain-lain. Selain itu, banyaknya event bazar makanan yang diadakan di Kota Batam juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada subsektor ini.
"Kemudian, kegiatan sektor konstruksi yang cukup signifikan di tahun 2023 dimana terjadi pembangunan jalan koridor utama dari simpang Laluan Madani hingga ke Simpang Bundaran Punggur. Jalan yang sebelumnya terdiri dari 2 jalur, ditambah masing-masing 3 lajur kiri dan tiga lajur kanan, sehingga menjadi 5 lajur," ujar Rudi yang juga sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut.
Selain itu, sektor transportasi, penyediaan jasa akomodasi dan makan minum serta jasa lainnya naik cukup pesat seiring dengan banyaknya kunjungan wisatawan selama tahun 2023 ke Kota Batam.
"Di tahun 2023, kenaikan jumlah kunjungan wisman ke Batam meningkat 110,79 persen dibanding tahun 2022," katanya.
Disektor pertanian, wabah virus demam babi Afrika membuat populasi babi berkurang 75 persen di peternakan Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau. Bulan Mei 2023 ekspor Babi ke Singapura dihentikan.
Kemudian, industri pengolahan Kota Batam didukung oleh kenaikan produksi di subsektor Industri Alat Angkutan (galangan kapal) dan peningkatan produksi laptop di Batam.
Selain itu, tingginya aktivitas LNPRT ditandai dengan peningkatan kegiatan partai potlitik seperti pencetakan baliho, kegiatan pertemuan menjelang pemilu serta kampanye.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Batam, Aguskadaryanto, dalam rilis tertulis, menyampaikan bahwa pola pertumbuhan ekonomi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dan Indonesia tahun 2019-2023 tumbuh sejalan.
"Pada tiga tahun terakhir, 2021-2023, ekonomi
Kota Batam tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan Provinsi Kepulauan Riau dan Nasional," ujarnya.
Hal tersebut dikarenakan kondisi di Kota Batam yang mulai pulih dari pandemi Covid-19 dan
peningkatan kinerja ekonomi hampir di seluruh lapangan usaha.
Kemudian, terjadi peningkatan subsektor penyediaan makan minum pada tahun 2023 sejalan dengan banyaknya restoran atau tempat makan baru yang dibuka di Kota Batam dan banyaknya franchise makanan lainnya yang membuka cabang baru.
"Selain itu, banyaknya kegiatan bazar makanan yang diadakan di Kota Batam juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada
subsektor ini," ujarnya.
Secara umum, struktur perekonomian Kota Batam tahun 2023 tidak jauh berbeda dengan
tahun sebelumnya. Struktur ekonomi menurut pengeluaran didominasi oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 47,09 persen, diikuti oleh komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 39,64 persen, diikuti oleh komponen
Konsumsi LNPRT sebesar 11,12 persen, komponen Pengeluaran Net Ekspor sebesar 4,69 persen, dan komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 1,29 persen.
"Komponen PMTB memiliki andil terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Batam dari sisi pengeluaran," katanya.
PMTB merupakan investasi dalam bentuk aset tetap (capital) baik berupa bangunan, mesin-mesin, dan aset tetap lainnya yang memiliki peranan penting dalam suatu perekonomian karena berkaitan dengan keberlangsungan kegiatan ekonomi pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
"Selain komponen PMTB, Net Ekspor juga memiliki andil yang cukup besar di Kota Batam. Hal ini sejalan dengan besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh industri pengolahan yang hasilnya diekspor ke luar Kota Batam," ujarnya.()