Hari Ini Golden Time Pencarian Korban Hilang di Baktiraja Humbahas

Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor SE menyampaikan pernyataan dihadapan para korban banjir bandang dan longsor yang sedang ditampung di Kantor Camat Baktiraja, Kamis (7/12)

Keprinews.com
, Doloksanggul--Hari ini, Jumat (8/12) merupakan golden time pencarian korban hilang dalam bencana alam banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas. Banjir bandang dan longsor itu terjadi, Jumat (1/12) lalu pukul 21.30 WIB.


Dikutip dari fb pemkab humbahas, Pencarian korban hilang sudah dilakukan selama 6 (enam) hari dan hari ini, Jumat (8/12) hari ketujuh dan merupakan golden time. Segala upaya sudah dilakukan dengan menurunkan alat berat sebanyak 14 unit, tim gabungan Basarnas, TNI-Polri dibantu masyarakat termasuk penyelam sudah menyisir di perairan Danau Toba. Selain itu diturunkan K9 (anjing pelacak) dari Poldasu untuk mencari korban hilang. Namun 10 orang lagi korban hilang belum ditemukan. 

Golden Time atau disebut waktu emas sebuah prosedur wajib yang digunakan untuk menyelamatkan korban bencana alam. Walaupun demikian, pencarian para korban hilang akan tetap dilakukan sesuai dengan permintaan keluarga. Pernyataan ini disampaikan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor SE dihadapan para korban banjir bandang dan longsor yang sedang ditampung di Kantor Camat Baktiraja, Kamis (7/12). 


“Kita punya harapan, para korban hilang cepat ditemukan. Itu doa dan harapan kita bersama. Sangat banyak punya empati kepada kita, banyak bantuan disalurkan kepada kita. Namun apapun yang terjadi, lebih enak tidur di rumah masing-masing, mau seperti apapun keadaannya dari pada di pengungsian.

 Makin lama dipengungsian ini, kesehatan dan mental kita akan menurun. Apalagi anak-anak yang masih balita. Maka hari ini, para korban terdampak banjir bandang dikumpulkan di Kantor Camat Baktiraja ini. Apa yang diinginkan masyarakat supaya sama-sama kita putuskan” jelas Bupati Humbahas.


Dijelaskan lagi, Home stay yang ada di Baktiraja ini supaya dipergunakan termasuk di rumah para keluarga, segala kebutuhan akan disiapkan pemerintah. Sesuai data, akibat banjir bandang ini, selain menelan korban jiwa dan lahan pertanian, ada 13 unit rumah hilang, 22 rusak berat dan 16 rusak ringan. Rumah yang rusak ringan akan segera diperbaiki dan petugas sudah mulai membersihkannya. 

Sehingga nantinya pemilik rumah sudah bisa kembali. Pemerintah melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bersedia membangun rumah yang hilang dan rusak berat sebanyak 35 unit. Terkait dengan siswa SD (Sekolah Dasar) Simangulampe untuk sementara digabung ke SD Sinambela. Begitu juga dengan anak-anak yang sedang menuntut ilmu termasuk didalamnya mahasiswa supaya didata untuk diberikan biayanya. Jangan sampai pendidikannya terganggu termasuk dengan lahan pertanian.() 


Pemkab humbahas

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA