𝗞𝗼𝗹𝗮𝗯𝗼𝗿𝗮𝘀𝗶 𝗦𝗠𝗣 𝗡𝗲𝗴𝗲𝗿𝗶 𝟭 𝗕𝗲𝗹𝗮𝗸𝗮𝗻𝗴𝗽𝗮𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗮𝗻 𝗣𝟯𝗔𝗣𝗣𝗞𝗕 𝗞𝗼𝘁𝗮 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗠𝗲𝗻𝗰𝗶𝗽𝘁𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝗥𝗮𝗺𝗮𝗵 𝗔𝗻𝗮𝗸 𝗱𝗶 𝗟𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵

Keprinews.com, Batam--Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Batam (P3APPKB) menggencarkan sosialisasi Pemenuhan Hak Anak, Perlindungan dan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak kepada seluruh peserta didik, komite sekolah dan orang tua siswa di daerah hinterland SMP Negeri 1 Belakangpadang, Senin (13/11/2023) pagi.

Foto:ist


Dinas P3APPKB Kota Batam yang diwakilkan oleh Analis Penyuluhan dan Layanan Informasi Anggi Rohana,SE., MM menjelaskan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, wawasan kepada peserta didik, komite dan orang tua siswa dan siswi bahwa setiap anak memiliki hak hidup atas tumbuh kembang, perlindungan dari kekerasan, partisipasi dan anti diskriminasi. Negara menjamin hak-hak anak tersebut melalui landasan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Petlindungan Anak dan Konvensi Hak Anak.


"Mewujudkan anak-anak Indonesia, terutama di Kota Batam, yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera menjadi fokus utama kita semua," ungkapnya.


Lebih lanjut, Anggi menjelaskan bahwa isu-isu terkait anak, seperti bullying, putus sekolah, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), anak yang berhadapan dengan hukum dan sebagainya, menjadi perhatian pemerintah daerah dan juga menjadi fokus perhatian nasional dalam konteks perlindungan dan hak anak.


"Ragam masalah ini menuntut kerjasama seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait untuk secara efektif mencegah serta mengurangi tingkat kejadian. Gotong royonglah kunci untuk keberhasilan bersama," paparnya


Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Belakangpadang, Sri Rahayu, S.Pd menyampaikan bahwa SMP Negeri 1 berkomitmen untuk memberantas tindakan kekerasan dan bullying di lingkungan sekolah. 


"SMPN 1 terus berkomitmen menciptakan lingkungan ramah anak dengan meluncurkan berbagai program anti-kekerasan, mengutamakan keamanan dan kesejahteraan siswa termasuk sosialisasi seperti ini," jelasnya.


Lanjutnya, Ia mengajak kepada orangtua untuk bersama bergandeng tangan terhadap waspada segala bentuk bullying atau perilaku agresif di kalangan siswa, untuk menciptakan lingkungan bebas kekerasan baik dilingkungan sekolah dan keluarga. Sri Rahayu berharap hal ini akan menciptakan ruang yang aman bagi seluruh siswa.


"Menuju Generasi Emas, diharapkan anak-anak Kota Batam, akan bisa menjadi memimpin Batam, Indonesia, bahkan dunia pada tahun 2045, ditempa dengan nilai-nilai non-kekerasan dan keterampilan pemecahan masalah melalui empati dan pengertian," ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Komite 1, Ruslan, SE menegaskan bahwa tindakan kekerasan bukan sekadar isu di sekolah, tetapi juga lingkungan tetutama keluarga. Pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bersahabat baik di rumah, sekolah dan lingkungan. Ia menambahkan perlunya bersama-sama menolak kekerasan sebagai bentuk komunikasi, memastikan generasi mendatang tumbuh dalam lingkungan yang positif dan mendukung.


"Tidak boleh lagi kita membiarkan tindakan kekerasan di lingkungan. Semua orang dewasa bertanggung jawab untuk melindungi anak," tutupnya.


Turut hadir Babinsa Kelurahan Sekanak, Kecamatan Belakangpadang, M. ZUHRI sebagai Narasumber dan orangtua murid.() 

Pemko Batam

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA