Memperingati Hari Anak Nasional ini Penjelasan, Wakil Bupati Natuna

Keprinews.com, Natuna - Puluhan anak dari Forum Anak Natuna (FAN), Forum anak Desa dan Kecamatan, mengikuti kegiatan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke -39, di gedung Sri Srindit, Ranai, Sabtu, 22 Juli 2023 yang lalu . 

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda(ist) 

Beberapa kecamatan diminta menghadirkan 2 orang sebagai perwakilan anak seperti Kecamatan Bunguran Barat, Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat, Kelarik, Bunguran Batubi, Bunguran Tengah, Bunguran Selatan, Bunguran Timur Laut dan Bunguran Timur dengan jumlah keseluruhan 48 orang. Saat di konfirmasi oleh media ini di ruang kerjanya, Rabu 11 /10/2023.

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda dalam sambutannya mengatakan, peringatan HAN merupakan momen penting dalam upaya membimbing anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang berprestasi dan berakhlak mulia.

Ia juga berpesan kepada para anak–anak, agar giat dalam belajar dan meraih cita-cita. Serta menghindari pengaruh negatif media sosial dan merusak moral para generasi muda.

“Kepada seluruh komponen lembaga vertikal, lembaga pendidikan, badan usaha dan masyarakat luas, agar memberikan lingkungan yang ramah terhadap anak-anak. Saling mendukung kegiatan anak-anak, baik melalui kebijakan dan program kerja, agar anak-anak khususnya di Natuna memiliki kesempatan dalam menyalurkan bakat-bakat mereka,” ucapnya.

“Perlu saya tekankan, bahwa dalam kesempatan berbahagia ini, dengan penuh harapan agar anak-anak Natuna, mempunyai ruang untuk berkreatifitas dan tidak ditelantarkan,”harapnya.

Ia juga berpesan kepada FAN, agar menjadi pelopor bagi anak Natuna sehingga dapat membantu kinerja pemerintah.

Sementara kepala desa Air Lengit Kuswanto memaparkan terkait berdirinya desa Ramah anak dan perempuan di desanya berangkat dari dirinya saat kuliah.

Berbekal organisasi di tempatnya menimba ilmu, dirinya bersama rekan rekan memberikan edukasi terhadap anak-anak terlantar dan anak Punk. Karena anak-anak ini dianggap sampah oleh masyarakat dan sering kali dikucilkan.

Oleh sebab itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat baik pemerintah mulai dari desa hingga tingkat Kabupaten agar aktif memberikan ruang dan kemudahan, membina anak sehingga kelak bakal menjadi generasi penerus bangsa yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Saat ini ada 3 desa yang telah ditetapkan menjadi desa ramah anak .

Pada kesempatan sama, Kepala Dinas P3AP2KB Natuna, Sri Riawati, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yuli Ramadhanita, mengatakan jika giat tersebut telah dilaksanakan di SKB selama 3 hari. ” Ada acara jambore dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) selama tiga hari,” ucap Yuli. Nah kemarin Kadis sudah menyampaikan disana.

Hari ini puncak acaranya, dan Nanti siang anak -anak ini akan melakukan jambore di Batu Kasah tentang Geopark.

Caca Ketua Forum Anak Natuna mengaku selama menjabat jadi ketua sudah banyak melakukan edukasi bagi anak Natuna, agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik dengan belajar keterampilan, menari dan lainnya.

Namun itu masih banyak kekurangan karena anak di desa butuh internet. Oleh sebab itu ia berharap agar pemerintah dapat membangun akses internet sehingga anak daerah tidak ketinggalan teknologi yang positif.

Kemudian memperlebar larangan merokok ditempat umum yang dapat mengganggu kesehatan anak.

Dari hasil pantauan di lapangan terlihat Forum Anak menampilkan berbagai kreasi anak. (ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA