Keprinews, Batam-PLN Batam berkomitmen mendukung Transformasi PLN dan transisi energi khususnya dalam mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) 29 persen pada tahun 2030 guna target mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Penandatangan perjanjian antara PT PLN Batam dengan Perusahaan di Batam pada Rapat Kerja Semester II PLN Batam, Jumat (25/8/2023).(foto:ist) |
Komitmen kelistrikan ini tercermin dalam penandatangan perjanjian antara PT PLN Batam dengan Perusahaan di Batam pada Rapat Kerja Semester II PLN Batam, Jumat (25/8/2023).
“Kolaborasi ini dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah mempercepat transisi energi di Batam khususnya dan Indonesia pada umumnya. PLN Batam tidak bisa berdiri sendiri, PLN Batam harus terbuka dan berkolaborasi menggandeng berbagai pihak untuk bersama-sama mencapai target Net Zero Emission 2060,” kata Direktur Utama PT PLN Batam, dalam siaran pers yang diterima Batamnews, Sabtu (26/8/2023).
Irwansyah menambahkan, untuk pengembangan solusi PV Rooftop juga sudah dilakukan dengan beberapa Perusahaan besar di Batam. Diantaranya implementasi pembangunan PLTS rooftop di PT Sat Nusa Persada dengan Kapasitas 369 kWp, dengan PT Mc Dermott sebesar 6,2 MWp yang saat ini sedang konstruksi.
Yang terbaru pihaknya lakukan adalah penandatangan perjanjian dengan PT Sinergy Oil Nusantara dengan kapasitas 1,4 MWp.
“Upaya transisi energi menuju energi bersih dengan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) dapat menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Batam. Kami juga beharap dengan kehadiran PLTS Rooftop ini tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi listrik dari pembangkit ini dapat dimanfaatkan untuk menerangi Pulau Batam dan sekitarnya yang terhubung dengan jaringan listrik PLN Batam,” ucap Irwansyah.
Direktur Legal dan Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto yang ikut menyaksikan penandatangan perjanjian sebagai langkah awal bagi PT PLN Batam, untuk bersama-sama mewujudkan transisi energi. Didi juga berharap pembangunan PLTS ini juga akan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Batam.
Bagi saya PLN Batam terasa special dan termasuk unit bisnis paling sering saya singgahi. Yang menurut saya adalah salah satu unit bisnis paling cerah masa depannya,” ujar Didi membuka sambutannya.
“Lokasi Pulau Batam yang sangat strategis berada dekat dengan Singapura dan Johor berpeluang meraih simpati dunia industri internasional dengan potensi energi baru terbarukan (EBT) sehinga arus investasi terus mengalir ke Pulau Batam,” jelas Didi.
Didi menambahkan bahwa Target dan Visi PLN Batam dalam 10 Tahun kedepan adalah menjadi Perusahaan Penyedia Energi Hijau Terbaik di Singapore, Johor dan Riau (SIJORI). Hal ini didukung dengan akan dibangun transmisi dari Sumatera ke Batam Bintan.
“Jika kabel Sumatera – Batam – Bintan di Tahun 2026 masuk ke Batam maka akan ada 300 MW energi hijau yang masuk ke Batam sehingga harus direncanakan dari sekarang untuk pengembangan bisnis yang dapat dioptimalkan,” tutup Didi.
(*)