Pelayanan Tak Maksimal Sejumlah Masyarakat Datangi Unit PLN Penuba

Keprinews.com Lingga - Puluhan masyarakat Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga , mendatangi Unit PLN Penuba, pada Kamis malam (08/06/2023) sekira pukul 20.06 wib.

Puluhan warga Kecamatan Selayar mendatangi Unit PLN Penuba. (Dok: Awalludin)

Kedatangan sejumlah masyarakat adalah untuk mendesak pihak manajer UPT PLN Dabo Singkep secepatnya mengambil langkah dan upaya cepat agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kecamatan Selayar.

Pasal nya sejak bulan April 2023 pengoperasian tidak maksimal sehingga terjadi kerusakan pada mesin Perkins hingga saat ini dan mencapai belasan hari belum selesai dilakukan perbaikan. 

Ada beberapa poin yang disampaikan oleh masyarakat kepada pihak UPT PLN Dabo Singkep, melalui Kepala Unit PLN Penuba diantaranya ,agar secepatnya memaksimalkan Pengopersasian mesin yang ada di unit PLN Penuba.

Dalam penyampaian tersebut salah seorang Masyarakat menyampaikan. Jika mesin yang ada belum maksimal sebaiknya tidak di operasikan dan sebaiknya dilakukannya pemadaman total agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial. 

"Pasal nya pemadaman bergilir tidak sesuai jadwal dikarenakan gangguan pada mesin yang menyebabkan mati secara tiba-tiba," ucap salah seorang perwakilan masyarakat.

Selain itu juga ada beberapa poin tuntutan yang disampaikan masyarakat diantaranya.

1. Meminta pihak manajer UPT PLN Dabo Singkep secepatnya mengambil langkah jangka panjang ,bukan jangka pendek.

2.Jika pihak manajer atau kepala Unit PLN Penuba tidak mau menemui masyarakat pada malam ini, maka Masyarakat akan menyegel Unit PLN Penuba sampai besok hari.

3.Meminta pihak manajer ULP PLN Dabo Singkep datang ke Kecamatan Selayar menemui masyarakat agar bisa memberikan kejelasan. 






Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA