17 Hari Menjelang Idul Fitri, Kompensasi Di Bayar Separoh Tanpa THR Di Tolak Warga

Keprinews.com, LINGGA - Mendapat informasi yang berkembang dimasyarakat Desa Pantai harapan, tentang adanya pemotongan uang kompensasi tanpa uang tunjangan hari raya THR di salah satu perusahaan tambang pasir yang beroperasi di Desa Pantai harapan, Kecamatan Selayar.

Musyawarah pemerintah Desa, perwakilan Perusahaan dan masyarakat desa pantai Harapan (foto;ist) 

Menanggapi hal tersebut Pemerintahan Desa, BPD dan Masyarakatnya Desa pantai harapan melakukan musyawarah di Aula kantor desa pantai harapan hari Selasa (12/04/2022).

Musyawarah tersebut di pimpin langsung Alamsyah ketua BPD desa pantai harapan serta di hadiri Kapolsubsektor penuba, Babinsa Penuba, tokoh agama, ketua MUI kecamatan selayar, RT, RW, Kepala dusun, pemuda dan masyarakat.

Apapun keputusan rapat tersebut itulah sebagai acuan untuk di sampaikan ke pihak perusahaan.

"Kalo memang terjadi pemotongan pada saat pembayaran kompensasi pada bulan ini, sudah dapat dipastikan, tentu berakibat mengecewakan bagi masyarakat yang sangat berharap uang tersebut, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri 2022 pada bulan Mei mendatang ini," Ucap Firman Kamis (14/04/2022).

"Berbagai usulan ,saran dan pendapat melalui musyawarah yang dilakukannya Pemerintah desa maka pihak perwakilan perusahaan mengakui kalau itu memang benar akan di adakan pemotongan cuma harus ada persetujuan dari masyarakat," ucap perwakilan perusahaan.

"Apapun keinginan masyarakat kami, sepanjang diatas kebenaran, maka saya akan selalu di depan dan apapun keputusan dari hasil musyawarah itulah yang akan sama sama kita perjuangkan,” kata Alamsyah yang menjabat sebagai ketua BPD.

Dari hasil musyawarah tersebut , masyarakat sepakat menolak untuk tidak menerima kalau uang bulanan dipotong sebesar 50 % dan meniadakan uang Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini, karena itu sudah tertuang didalam perjanjian tertulis yang sudah dibuat antara pihak perusahaan dan masyarakat desa pantai harapan.





Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA