Persekutuan Gereja - Gereja di Indonesia Wilayah Kepri Laksanakan Sidang MPL-I

Sidang MPL persekutuan gereja-gereja di Indonesia wilayah kepri di gereja HKBP Mahanaim (foto:ist) 

Keprinews.com
, Batam -- Sidang Majelis Pekerja Lengkap ( MPL ) yang Pertama Persekutuan Gereja - Gereja di Indonesia Wilayah Kepri telah dilaksanakan, Selasa 29 Maret 2022 di gereja HKBP Mahanaim Batu Aji dengan Tema " Aku Adalah Yang Awal dan Yang Terakhir " ( Wahyu 22 : 12 - 13 ) , Persidangan terlaksana dengan hikmat dan tampak seluruh peserta sidang sangat antusias mengikuti setiap acara yang sudah disusun oleh panitia dan tidak lupa dengan menerapkan portokol kesehatan.

Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu seluruh pendeta gereja yang tergabung dalam PGI W Kepri, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, S.H., Anggota DPRD Provinsi Kepri, Sahat Sianturi, Kapolda Kepri yang diwakili oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs. Rudi Pranoto, Pejabat Utama Polda Kepri, Pendeta dan Jemaat Gereja Mahanaim Batu Aji, Gunernur Provinsi Kepri yang diwakili oleh Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kepri, Ir. Mangara Simarmata dan Walikota Batam, yang diwakili oleh Rudi Panjaitan. Acara Pembukaan dimulai dengan Ibadah Pembukaan yang dipimpin oleh Pendeta Marudut Simanjuntak dan Kotbah oleh Pendeta Leo Sibarani. Dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL-I) oleh Ketua Umum PGI-W Kepri dan memperkenalkan pengurus.

Ketua panitia sidang MPL I PGI W Kepri, Pdt. Haposan Sianturi mengatakan," Puji Tuhan sidang Majelis Pekerja Lengkap pertama bisa terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah kita rencanakan, saya berterimaksih kepada seluruh panitia atas kerjasamanya yang luar biasa dan juga kepada hamba Tuhan dan jemaat HKBP Mahanaim yang telah bersedia memberikan tempat untuk pelaksanaan sidang MPL - I saat ini.

" Pesan yang ditekankan dalam sidang MPL -I PGI W Kepri yakni, melalui sidang MPL - I kali ini, mari kita wujudkan moderasi beragama di Provinsi Kepri untuk memperkokoh NKRI yang demokratis, adil dan sejahtera bagi semua berdasarkan Pancasila," tambah Pdt. Haposan Sianturi.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, S.H., mengatakan " Selamat kepada seluruh peserta Sidang Majelis Pekerja Lengkap dalam menjalankan tugas kerohanian dan spiritual khususnya di wilayah Kota Batam teruntuk para jemaat. Tugas pemerintah adalah menjembatani masyarakat yang berbeda-beda keyakinan, suku dan adat istiadat. Akan tetapi, pemerintah akan selalu mengupayakan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat Provinsi Kepri dengan saling menghormati dan bertoleransi antar seluruh umat beragama ". 

Kapolda Kepri Irjen Pol Dr. Aris Budiman, M.Si., yang diwakili oleh Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs. Rudi Pranoto, mengatakan " Ada emapat hal dalam moderasi beragama, yaitu ; Toleransi, Anti Kekerasan, Komitmen Kebangsaan dan Akomodatif. Kita sebagai umat beragama berkewajiban untuk menjaga persatuan, menghargai perbedaan atau bersifat toleran serta menjaga empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila sebagai falsafah negara, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang Undang Dasar 1945. Eksistensi kerukunan beragama ini sangat penting, disamping karena merupakan kebudayaan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia, juga kerukunan ini menjadi persyaratan terwujudnya keamanan dan ketertiban di masyarakat yang menjadi tugas pokok Polri".

"Tokoh agama sangat berperan penting dalam meredam suasana dan mencegah perpecahan antar umat beragama, sehingga tercipta kerukunan bersama dalam melaksanakan etika kehidupan berbangsa dan bernegara." tambah Wakapolda Kepri Brigjen Pol Drs. Rudi Pranoto.

Sebelum sidang MPL - I dimulai, panitia terlebih dahulu memberikan cinderamata kepada tamu undangan berupa ulos yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum PGI W Kepri, Pdt Renova Sitorus. ( *** )


Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA