Wabub Natuna: Sebanyak 24 Bangkai Kapal Abad lX Menjadi Pontensi Wisata Bawah Laut Natuna Utara

Keprinews.com, Natuna-Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Webinar di Aula Kantor Bupati Natuna Lantai II, Bukit Arai, Sabtu (21/8/2021).

Webinar kemerdekaan dengan tema Pengembangan Kawasan Pariwisata Natuna dalam Menyokong Kebangkitan Indonesia diselenggarakan oleh mahasiswa KKN PPM UGM Periode III Tim Nirwana Natuna.

Dalam webinar tersebut Rodhial Huda menyampaikan bahwa daerah harus mempersiapkan kemandiriannya sendiri dalam meningkatkan ekonomi.

"Supaya tidak terlalu banyak bergantung kepada pusat, untuk meningkatkan ekonomi salah satunya adalah pariwisata," ucapnya.

Dirinya ingin peningkatan ekonomi dengan cara meningkatkan peredaran uang di dalam, dengan demikian harus memperbanyak kegiatan yang dapat mengundang orang untuk datang ke Natuna.

"Konsep pembangunan ke depan semua akan kita dibungkus dengan nilai pariwisata, baik pertanian, kelautan dan lainnya," terangnya.

Rodhial menerangkan keberanekaragaman hayati di Natuna ditambah lagi dengan potensi pantai, gunung dan wisata bahwa laut akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang.

"Di laut Natuna ada sekitar 24 kapal tenggelam dari mulai abad ke IX sampai kapal Bung Karno ada di Natuna," ucap Rodhial.

Konsep wisata bawah laut melalui kapal-kapal tenggelam tersebut tentunya tidak akan ditemukan wisatawan di tempat lain dan hanya ada di Natuna, dengan demikian Rodhial ingin potensi inilah yang akan mengundang para wisatawan untuk berkunjung ke Natuna. (Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA