Johnson Controls Mendukung Himbauan kepada G7 Untuk Mempercepat Transisi Yang Adil

Foto:Ist
Keprinews.com,CORK, Irlandia -- Johnson Controls (NYSE: JCI), para pemimpin global dalam industri bangunan berteknologi canggih, sehat, dan berkelanjutan, bersama-sama ikut mengeluarkan imbauan saat menjelang KTT Group of Seven (G7) di Cornwall, Inggris. Sebagai bentuk dukungan atas surat terbuka yang dibuat oleh Alliance of CEO Climate Leaders, Johnson Controls turut mendesak G7 dan para pemimpin global lainnya agar mempercepat transisi yang adil demi mewujudkan pembangunan rendah karbon (net-zero) dan ketahanan iklim. Johnson Controls juga menyerukan komitmen, kebijakan, dan aksi nyata untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.

Aliansi yang merupakan grup informal dalam naungan Forum Ekonomi Dunia (WEF), dimana Johnson Controls turut menjadi anggotanya, adalah komunitas para Chief Executive Officer (CEO) terbesar di dunia yang berkomitmen terhadap aksi iklim. Mereka mewakili 21 negara dan 13 industri dengan pendapatan gabungan perusahaan mencapai $2,4 triliun. Dalam suratnya kepada G7, Aliansi ini menyatakan, tren emisi gas rumah kaca akan menyebabkan "kondisi terkini yang tidak dapat diubah", dan hanya dalam waktu lima bulan sebelum COP26 berlangsung pada November mendatang, "aksi nyata" harus diambil di seluruh sektor swasta dan publik.

"Kita tak boleh membuang waktu dalam menangani perubahan iklim. Saat ini, sederet teknologi telah tersedia dan dapat membantu kita mewujudkan pembangunan net-zero pada tahun 2050. Kami menyadari bahwa dekarbonisasi gedung menjadi bagian dari solusi, sebab sekitar 40% emisi karbon global berasal dari gedung. Efisiensi energi pada gedung juga menghemat biaya, jadi kita punya banyak alasan untuk mempercepat tindakan" kata George Oliver, Chairman & CEO, Johnson Controls. "KTT G7 menjadi kesempatan besar bagi negara-negara maju untuk memperlihatkan kepemimpinan yang dibutuhkan. Namun, ini adalah usaha bersama. Para pemerintah pun dapat mempercepat langkah yang ditempuh kalangan perusahaan; para pelaku bisnis siap bergerak cepat dan meningkatkan investasi demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan."

Surat dari Aliansi ini menyatakan bahwa para anggotanya telah berkomitmen dan berupaya mengubah perusahaan mereka menjadi net-zero. Seperti yang tercantum dalam surat tersebut, "Kolaborasi yang lebih luas antara sektor swasta dan pemerintah guna mencapai ambisi net-zero ini, dapat membantu mempercepat proses tersebut demi kepentingan ekonomi dan masyarakat,".

Johnson Controls telah menetapkan target-target pengurangan emisi yang ambisius dan telah disertifikasi oleh Science Based Targets Initiative—sebuah lembaga independen yang mengevaluasi klaim pelestarian alam yang dijalankan perusahaan. Sebagai bagian dari komitmen pelestarian alam, Johnson Controls ingin mengurangi emisi karbon dari kegiatan operasionalnya sebesar 55%, dan mengurangi emisi karbon dari klien-kliennya sebesar 16% sebelum tahun 2030. Johnson Controls telah menghadirkan platform OpenBlue yang dapat mengoptimalkan pelestarian alam pada gedung. OpenBlue akan berperan besar untuk mencapai target-target ini, dan pada akhirnya, menciptakan lingkungan bagi masyarakat yang sehat, tempat yang sehat, dan planet yang sehat.

Johnson Controls juga telah bergabung dalam program "Business Ambition for 1.5°C" dan menandatangani "The Climate Pledge", sebuah inisiatif para pemimpin bisnis yang turut didirikan oleh Amazon dan Global Optimism. Pihak-pihak yang menandatangani "The Climate Pledge" bertekad mencapai emisi karbon net zero pada tahun 2040—10 tahun lebih cepat dari target "Paris Climate Agreement".

Johnson Controls terus melanjutkan kepemimpinannya dalam aksi iklim melalui Business Roundtable, dan George Oliver bergabung dalam organisasi ini sebagai Ketua Komite Energi & Lingkungan Hidup pada bulan Januari yang lalu. Business Roundtable adalah asosiasi para CEO perusahaan-perusahaan terkemuka di Amerika Serikat. Komite Energi & Lingkungan Hidup tersebut ditujukan untuk mengembangkan berbagai kebijakan yang mendorong inovasi dan mendukung masa depan dengan lingkungan hidup dan ekonomi yang berkelanjutan.

Sebagai pemimpin industri bangunan selama lebih dari 135 tahun, Johnson Controls telah menjadi pelopor dalam pelestarian alam. Johnson Controls berada dalam jajaran 12% perusahaan terbaik di dunia dalam kepemimpinan iklim menurut CDP, dan kembali tercantum dalam "World's Most Ethical Companies® Honoree List", serta terdaftar dalam "Global 100 most Sustainable Companies" versi Corporate Knights.

Di Johnson Controls (NYSE:JCI), kami mengubah lingkungan dimana masyarakat dapat bermukim, bekerja, belajar, dan bermain. Sebagai pemimpin global dalam industri gedung berteknologi canggih, sehat, dan berkelanjutan, misi kami adalah untuk meningkatkan kinerja sebuah bangunan demi melayani masyarakat, lingkungan, dan bumi.

Berpengalaman lebih dari 135 tahun dalam menghadirkan inovasi, Johnson Controls merumuskan rencana masa depan bagi berbagai industri, seperti layanan kesehatan, pendidikan, pusat data, bandara, stadion, dan manufaktur, serta menawarkan layanan digitalnya, OpenBlue. Didukung tim global yang beranggotakan 100.000 ahli di lebih dari 150 negara, Johnson Controls menawarkan portofolio teknologi, perangkat lunak, dan layanan gedung terlengkap di dunia, serta telah digunakan oleh beberapa perusahaan bereputasi di industrinya.(*)


S.PRnewswire


Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA