Keprinews.com , LINGGA - Covid-19 belum berakhir belajar sistem online masih gencar dilakukan di beberapa sekolah di daerah kabupaten lingga , provinsi Kepulauan Riau , mirisnya Sampai di tahun 2021 sejumlah siswa-siswi dan masyarakat desa selayar , kecamatan selayar harus keluar ke desa tetangga untuk mendapatkan jaringan internet dan jaringan seluler.
![]() |
(Foto: ilustrasi) |
Mesti sudah sering di usulkan pada setiap Musrembang sejak tahun 2020 namun untuk di tahun 2021 ini juga belum terealisasi.
Hal ini disampaikan camat selayar Muhammad saman S.pd melalui pesan WhatsApp kepada wartawan , pada Sabtu (06/02/2021) menjelaskan" Ye di musrembang 2020 kita sudah usulkan dan di tahun 2021 ini juga kita masukkan usulan kepada pemerintah " jelasnya.
Dari informasi yang diterima melalui tayangan pemberitan kontributor TVRI melalu tayangan YouTube yang berjudul " 2021 kominfo lingga perkuat signal di pulau terluar " dalam tayangan tersebut dijelaskan pemerintah kabupaten Lingga melalui Diskominfo , provider Telkomsel akan membangun sebanyak lima titik tower yaitu senempek , belungkur , tanjung kelit ,mamut dan kelumu yang menurutnya wilayah ini harus keluar ke daerah lain untuk mengakses internet.
Berbicara wilayah yang mengakses internet harus keluar daerah lain , sama halnya dengan desa selayar yang selama ini tidak ada perhatian pemerintah daerah yang sekian lama di harapkan masyarakat untuk mendapatkan jaringan seluler apalagi internet.
Diskominfo lingga saat dimintai tanggapannya melalui pesan WhatsApp tentang usulan pembangunan tower di desa selayar menjelaskan "Yang masuk kelumu/serteh pak coba di Musrenbang ini usulkan aja pak penguat signal."
"Masih bisa kalau penguat signal ambil dari jagoh bisa..yang dari penube jg bisa.." Isi pesan WhatsApp nya".
Menanggapi isi pesan WhatsApp ini kedengarannya sangat lucu,apakah Diskominfo tidak tau kalau jarak jagoh ke desa selayar dan desa penuba ke desa selayar , itu jarak nya mencapai puluhan Kilo meter (KM) dan dilindungi bukit dan hutan.
Salah satu masyarakat desa selayar yang enggan di sebut namanya mengatakan " Pemerintah kabupaten Lingga selama ini tebang pilih ,desa selayar tidak pernah di perhatikan pemerintah dari infrastruktur jalan , Sampai ke jaringan internet ,desa kami yang selalu luput dari perhatian pemerintah" jelasnya
"Pejabat pemerintah hanya perlu dengan kami , pada saat Pilkada saja, masyarakat hanya di beri janji - janji pada saat pilkada, saat pilkada usai desa kami tidak pernah di perhatikan dari tahun ke tahun kami menunggu janjinya tak kunjung datang" Tambahnya.
(Awalludin)