M. Nizar :Tamadun Melayu Antar Bangsa Sebagai Agenda Pariwisata Nasional

Keprinews.com , LINGGA - Pemkab Lingga Usulkan program Tamadun Melayu Antara Bangsa menjadi agenda Pariwisata Nasional, Untuk itu Plt. Bupati Lingga M. Nizar akan temui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menfarakraf) Sandiaga Uno.


Hal ini dikatakan Kasubag Komunikasi Pimpinan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga, Fikrizal Pada Kamis (11/02/2021).

Fikrizal mengatakan "Rencana jadwal pertemuan sudah diatur Pada Rabu, 17 Februari 2021 di Balairung, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif", Jelasnya melalu Prees Release hari ini pada pukul 20.30 wib.

"Lebih lanjut kata Fikrizal ,Pertemuan tersebut  bertujuan menyampaikan program unggulan pariwisata di Kabupaten Lingga yang menjadi visi Bupati dan Wakil Bupati Lingga,"

"Program Tamadun Meayu Antara Bangsa adalah kegiatan unggulan yang dimiliki Kabupaten Lingga yang berjuluk Bunda Tanah Melayu. Pada pelaksanaan yang telah dilakukan kegiatan ini mendapat respon positif dari dalam negeri dan luar negeri khususnya daerah yang memiliki sejarah Melayu"

"Dengan menjadi Agenda Pariwisata Nasional melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentu gaung kegiatan akan lebih besar dan memberikan manfaat bagi perkembangan pariwisata di Lingga," jelasnya. 

Dengan dukungan dari Kementerian secara langsung akan menjadi dorongan bagi industri pariwisata di Lingga. Karena Kabupaten Lingga adalah sebuah daerah yang memiliki nilai sejarah Budaya Melayu dan potensi pariwisata alam yang masih terjaga kelestariannya.

"Dalam pertemuan nanti Bupati Lingga juga akan menyampaikan produk unggulan UMKM Lingga," Tutup Fikrizal


(Awalludin)


Kasubag Komunikasi Pimpinan

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA