WS-RH Di Sambut Dengan Sini Beladiri Dan Kalungan Bunga Di Desa Mekar Jaya

KepriNews.Com,Natuna - Paslon Bupati dan Wakil Bupati Natuna nomor urut 2, Wan Siswandi-Rodhial Huda (WS-RH), sapa warga Desa Pian Tengah, Minggu (8/11) di salah satu rumah warga.


WS-RH bersama beberapa anggota DPRD Natuna dari 7 partai pengusung disambut oleh seni tradisional pencak silat serta kalung karangan bunga.

Antusias warga Pian Tengah menyambut paslon ini, menandakan dukungan besar buat keduanya untuk menang dalam pilkada tahun 2020.

"Kalau tidak ada batasan kampanye maksimal 50 orang, bisa semua warga datang hadir di kampanye WS-RH ini," ungkap salah satu warga yang hadir dalam kampanye.


Sementara itu, WS-RH melakukan kampanye mereka di dua titik, setelah memaparkan visi-misi mereka di Desa Mekar Jaya, paslon nomor urut 2 ini melanjutkan kampanye mereka dengan menyapa warga Desa Pian Tengah.

Seperti biasa, WS-RH selalu memaparkan program unggulan mereka, sektor wisata, migas, pendidikan, kesehatan dan perikanan. Dan yang terpenting adalah program penyelesaian rumah ibadah yang belum terselesaikan.

"Ini yang kami suka, program mereka tidak muluk-muluk tapi sangat menyentuh masyarakat, dan itu sangat masuk akal," ungkap Ana (57) warga mekar jaya.

Kampanye WS-RH semakin seru ketika Jarmin Sidik juru kampanye mengobarkan semangat tim dan masyarakat yang hadir untuk memenangkan paslon nomor 2 ini.

"Janji mereka luar biasa, siapkan rumah singgah dan ambulan untuk orang berobat di Batam dan pinang, kami anggota DPRD yang mengusung sangat setuju dan akan mengawal janji mereka," tukas Jarmin.(ilham)


Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA