Ketua DPD AJOI Sulsel: Meminta Untuk Tidak Melibatkan Nama Organisasi AJOI Dalam Politik Praktis.

KepriNews.com,MAKASSAR - Menjelang Pilkada di Sejumlah Kabupaten Kota di Sulsel, Ketua Umum Aliansi Jurnalistik Online ( AJO ) Indonesia Rival Achmad Labbaika, Melalui Ketua DPD AJO Indonesia Prov.Sulawesi-Selatan, Sufri Lakotong, Meminta Kepada Seluruh DPC AJO Indonesia Se Sulawesi Selatan, Untuk Tidak Melibatkan Nama Organisasi AJOI Dalam Politik Praktis.

(Foto:ist)

Hal Tersebut di Ungkapkan Sufri Lakotong, Ketua DPD AJO Indonesia Sulsel melalui rilisnya, Sabtu (31/10/2020) Sore.

Sufri Lakotong mengingatkan kepada seluruh media online yang tergabung di AJOI agar mematuhi sebagaimana arahan dari Ketua Umum AJO Indonesia.

“Untuk yang tergabung di AJOI baik tingkat DPD Sulsel maupun tingkat DPC – DPC se-sulawesi-Selatan, kalau mau mendukung suatu Paslon, silahkan!, tapi saya ingatkan, jangan melibatkan nama AJOI di dalamnya, karena AJOI Netral dan tidak mau terlibat politik praktis apapun,” tegas Sufri Lakotong.

Namun, Lanjut Sufri, Jika Ingin Mendukung Paslon Tertentu, maka silahkan gunakan Nama Medianya, Bukan Organisasi AJOI, Itu Pesan saya dan harap menjadi atensi rekan-rekan yang tergabung Di Ajoi" Lanjutnya.

Sekedar di Ketahui, Di Sulawesi Selatan, Ada 12 Kabupaten Kota Yang menggelar pilkada pada 9 desember 2020 Mendatang.

Berikut Nama Kabupaten Kota di Sulsel  Yang Menggelar Pilkada 9 Desember 2020 Mendatang.

1.Kota Makassar

2.Kabupaten Barru

3.Kabupaten Bulukumba

4.Kabupaten Luwu Timur

5.Kabupaten Luwu Utara

6.Kabupaten Maros

7.Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

8.Kabupaten Kepulauan Selayar

9.Kabupaten Tana Toraja

10.Kabupaten Toraja Utara

11.Kabupaten Soppeng

12.Kabupaten Gowa.



Ketua /Sekretaris DPD AJO INDONESIA SULSEL



Mengetahui


Ketum 

Waketum

DPP AJO INDONESIA PUSAT

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA