Aspirasi Masyarakat Desa Air Payang Di Tampung Oleh Paslon Nomor Urut 02

KepriNews.Com,Natuna - Paslon Bupati dan Wakil Bupati Natuna Nomor urut 2, Wan Siswandi-Ridhial Huda (WS-RH), menyapa warga Desa Air Payang - Pulau Laut,Sabtu (31/10) di rumah Sopyan salah satu tim pemenangan.

(Foto:illham)

Keduanya didampingi 14 Anggota DPRD Natuna lengkap dari 7 partai pengusung dan Tim WS-RH Kabupaten.

Kehadiran mereka untuk meyakinkan warga Pulau Laut bahwa Wan Siswandi dan Rodhial Huda adalah pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat Natuna saat ini.

"Untuk urusan administrasi birokrasi dan pembangunan infrastruktur memang sudah saya kerjakan dari dulu, sejak kades, lurah sampai sekda," ungkap Wan Siswandi.


Artinya, Wan Siswandi sudah matang dalam mengurus administrasi dan mengatur kinerja pegawai agar lebih optimal membantu melaksanakan visi misi bupati.

Kata Wan Siswandi, dirinya juga tidak salah mengajak Rodhial Huda sebagai pendampingnya untuk memimpin Natuna ke depan. Karena Rodhial Huda adalah sosok pemimpin yang memiliki keahlian bidang maritim, sesuai dengan karakteristik daerah Natuna sebagi wilayah pesisir.

Sementara itu, Rodhial Huda mengatakan, tidak akan menyia-nyiakan waktunya sebagai wakil bupati dengan hanya duduk manis mendampingi Wan Siswandi, jika mereka terpilih nanti.

"Kami sudah sepakat untuk berbagi tugas, Pak Wan Siswandi  beri mandat kepada saya untuk mencari terobosan-terobosan baru untuk mempercepat pembangunan Natuna," ungkap Rodhial.

Keduanya sepakat, akan membangun Natuna tidak hanya mengandalkan APBD saja, namun juga akan mencari anggaran pusat dan investor seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya.(ilham)

Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA