KPU Lingga Gelar Pleno Pencabutan Nomor Urut Paslon Cabub dan Cawabub Lingga

Keprinews.com ,, LINGGA -- Komisi Pemilihan Umum   (KPU) Kabupaten Lingga Menggelar Acara Rapat Pleno Pencabutan Nomor Urut Calon Bupati Dan Wakil bupati Lingga   Di Hotel Lingga Pesona Daik Lingga ,  Kabupaten Lingga Pada kamis (24/09/2020)  


Acara Pencabutan Nomor Urut Tersebut Dilaksanakan Secara terbatas Dan Dengan menerapkan protokol kesehatan Covid 19 Serta  Berjalan Aman , Damai  Dan Kondusif Dengan Pengamanan Ketat Oleh Jajaran Personil Polres Lingga dan Satpol-PP.


Dalam Pencabutan Nomor Urut peserta Pilkada Yang Akan Di gelar Pada 9 Desember 2020 Mendatang Telah di tetapkan Ada Tiga (3) Pasangan Calon , ya Itu , Pasangan Muhammad Ishak-Salmizi mendapatkan nomor urut satu (1), Pasangan  Riki Syolihin-Raja Supri nomor dua (2) , dan Muhammad Nizar-Neko Wesha Pawelloy nomor urut tiga (3)

Dalam kesempatan Itu Muhammad Ishak -Salmizi Alhamdulillah Nomor yg di cari oleh para pejuang dalam satu pertandingan untuk mendapat predikat terbaik.

Semoga Nomor ini menjadi pilihan masyarakat Lingga satu-satunya untuk mewujudkan Lingga yang lebih Maju, Agamis dan Berbudaya dalam semangat demokrasi yang lebih baik.

Amin.

Sementara itu, Raja Supri dalam kesempatan yang Sama sambil bercanda mengungkapkan bahwa yang tua selalu berada di tengah Pada Posisi Dua (2)

"Kalau yang tua, selalu di tengah Sebagai Panutan Bagi yang muda ," ucap Raja Supri yang memperoleh nomor urut dua

Dan  Muhammad Nizar, Mengungkapkan Rasa Kegembiraannya pada  pencabutan nomor urut  Dia mengaku senang dengan nomor yang didapat. Menurutnya nomor tiga merupakan nomor cantik yang Tertuang  Pada Pancasila Sila Ke 3 , PERSATUAN INDONESIA Untuk Itu Kita Bersatu Berjuang Menang.

"Ini nomor cantik. Nomor Sandiaga Uno. Nomor persatuan," ucap Nizar pada kesempatan tersebut.


(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA