Sosok Sapri Kepala Desa Penuba Yang Peduli Terhadap warganya.

Kepala desa panuba Sapri mengunjungi salah satu warganya yg dapat musibah kecelakaan pada turnamen volly desa nerekeh(foto: Awalludin)
Keprinews.Com, LINGGA -- Kepala desa penuba yang sering di Sapa pakpi di sela- Sela  kegiatan undangan  musrembang Kabupaten Lingga  menyempat kan Diri nya untuk melihat warga nya yang  sedang mendapat musibah  Pada Rabu (11/03/2020)

Setelah mendapat kan Kabar "Naro" Salah seorang  warga Desa penuba mendapat musibah kecelakaan  pada turnamen Volly ball Desa nerekeh 4 hari yang lalu.

"Sapri kepala desa penuba Lansung membesuk ke kediaman orang tua naro yang berada didaek lingga, Sapri berpesan dan memberi kan nasehat kepada Naro agar kedepan nya lebih berhati - hati Dalam bermain kita tidak tau Musibah kapan saja bisa datang", imbuh nya 

Dalam kesempatan ini juga Sapri memberi kan Sebuah alat Bantu untuk Berjalan Semoga denagan alat ini Anakda Naro bisa untuk Dapat beraktivitas, Sapri meminta kepada kawan - kawan Dan masyarakat Desa penuba untuk sama - sama mendoakan semoga Naro Lekas sembuh Dan dapat beraktivitas seperti sedia kala Aamin ya rabbal alamin.

Di sebuah kedai kopi yang terletak di depan one hotel Awak media keprinews  juga sempat menanyakan kabar Naro kepada nya dia menjawab "Alhamdulillah Sudah agak membaik dengan pengobatan Alternatip (pengobatan kampung Red)", tutup nya 


Tidak Kami pungkiri  kalau Sapri  sosok pemimpin yang selalu peduli terhadap masyarakat nya, Tidak pilih kasih bahkan kami juga melihat di masa jabatan nya juga , Kinerja seorang kepala desa yang benar benar  menjalan kan Tugas  dan pungsi sebagai kepala desa demi kemajuan  Desa penuba yang merupakan Kampung halaman nya.

(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA