"Penghargaan Tertinggi Untuk Dedi Supartono Oleh Warga Kecamatan Selayar"

Camat Dedi Supartono bersama beberapa kepres tokoh agama dan pihak penegak hukum
Keprinews.com, Lingga -- Suasana yang amat cair, Dedi Supartono sedang membahas perkembangan diwilayahnya, bersama beberapa kepala Desa dan pihak penegak hukum, serta tokoh agama yang dikenal bernama M.Ali Siman pada hari Rabu (08/01-2020), di sebuah tempat minum kopi desa Penuba. Seperti biasa kesehariannya, sebelum kembali ke Kantor untuk bekerja melayani kepentingan warga masyarakat, pada kesempatan ngopi bareng tersebut, Dedi sapaan akrabnya, sempat tercetus kata ;"ini mungkin kesempatan ngopi bersama kita".


Kalimat yang mengalir oleh sosok Dedi, spontan ada warga seperti agak kaget, lalu melontarkan pertanyaan ;"wah, kenapa pak Camat berkata demikian ?".


Dengan senyum khas, Dedi menjawab tanya warga yang duduk dengan rombongan lain dengan mengatakan ;"saya dimutasikan ke Daik kembali, saya dipercaya untuk memegang amanah diposisi sebagai Kabag ULP di Kesekretariatan Pemkab Lingga.


Karena jawaban lembut Dedi, ada lagi warga lainnya bertanya ;"wah kalau begitu kami pasti merasa kehilangan, sebab....pak Camat selalu mau menyempatkan diri ngopi bersama-sama membaur dengan warga, terus terang...kami menghargai pak camat, karena menurut kami warga, pak Dedi salah satu diantara sosok pemimpin yang merakyat di Kabupaten ini".


Dikonfirmasi Dedi Supartono selaku Camat Selayar Kabupaten Lingga Propinsi Kepulauan Riau, pada hari Rabu (08/01-2020), ditanya apa komentarnya terhadap julukan yang diberikan warga masyarakat, dengan tetap mandahulukan senyuman, beliau berucap ;"tentang penilaian warga masyarakat kepada diri saya, itu hak mereka, untuk itu semua, tentunya saya sangat berterima kasih, namun tidak ada terlintas dipikiran saya, bahwa sejauh itu penilaian warga masyarakat terhadap diri saya, saya akan coba mempertahankan penilaian warga tersebut dan tentunya kearah yang lebih baik lagi".


"Suatu amanah diberikan negara kepada saya untuk mengayomi warga masyarakat dengan posisi sebagai Camat, karena itu, saya harus selalu berorientasi dan membaur bersama mereka, sehingga saya bisa mengetahui secara dan sedini mungkin tentang apa yang terjadi dilingkungan warga masyarakat saya"; demikian Dedi menambahkan. 


Sebelum mengakhiri penuturannya, Dedi Supartono selaku Camat selayar karena belum Sertijab mengatakan ;" pak wartawan, saya minta tolong pada pak wartawan, sampaikan ucapan terima kasih saya kepada seluruh warga masyarakat seKecamatan Selayar, karena selama saya menjadi Camat, mereka sudah banyak membantu sehingga semua agenda kegiatan kita, berjalan hamonis tanpa hambatan  lainnya, sampaika permintaan maaf saya, kalau selama saya menjadi Camat, ada sesuatu keinginan atau usulan maupun saran, yang belum atau terlupa saya akomodir". inbuh nya 


Dimintai komentarnya, Brigadir Yondrialis Aparat Keamanan  Wilayah Hukum Polsek daik Lingga  salaku Ps. Kapolsubsektor Penuba Polsek Daik Lingga di Kecamatan Selayar beliau menuturkan ;"Bpk. Dedi Supartono, S. Sos selama menjabat sebagai Camat Selayar beliau sangat bermasyakat, dan selalu berkoordinasi bersama- sama untuk menjaga kamtibmas diwilayah Kecamatan Selayar dengan Pihak Kepolisian dan TNI demi terciptanya situasi aman dan nyaman, saya mewakili pihak kepolisian mengucapkan selamat dan sukses kepada Bapak. Dedi Supartono, S. Sos bertugas ditempat yang baru semoga hubungan silatuhrahmi kita tetap terjaga walupun bertugas ditempat manapun.


Begitu tingginya kharisma Dedi sebagai seorang pemimpin , sehingga julukkan sebagai pemimpin merakyat, suatu wujud penghargaan tertinggi dilogo warga masyarakat Kecamatan Selayar Kab.Lingga Propinsi Kepri, patut dijadikan sebagai motivasi bagi pemimpin lainnya di Bumi Bunda Tanah Melayu in.

(Awalludin )

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA