Sinergitas Polres Lingga Bersama Lapas Dabo Singkep Melaksanakan Razia Gabungan

Keprinews.com,Lingga-Polres Lingga bersama Lapas Dabo Singkep menggelar Razia dan Pengecekan Urine terhadap Penghuni Lapas Dabo Singkep, Minggu (15/12/2019).

Kegiatan ini di laksanakan oleh gabungan personil Polres Lingga dan Lapas Dabo Singkep yang terdiri dari Satresnarkoba Polres Lingga, Satsamapta Polres Lingga, Satbinmas Polres Lingga, Polsek Dabo Singkep sebanyak 60 Personil dan Lapas Dabo Singkep Sebanyak 26 Personil.
Razia dan Pengecekan Urine terhadap Penghuni Lapas Dabo Singkep(humas)

Kapolres Lingga AKBP Joko Adi Nugroho, S.I.K, M.T melalui KabagOps Polres Lingga Kompol Rusdwiantoro mengatakan razia dan tes urin ini dilaksanakan secara mendadak, guna untuk menciptakan Lapas bersih dari narkoba.

“Hasil Pengecekan Urine terhadap Penghuni Lapas sebanyak 46 orang yang dilakukan di Lapas Dabo Singkep, hasilnya 46 orang dinyatakan tidak mengkonsumsi narkoba (Negatif ),”ujar kompol Rusdwiantoro.

Sedangkan Pengecekan kepada seluruh penghuni Lapas yang meliputi Pemeriksaan Badan, Pemeriksaan Ruang Tahanan dan Pakaian ,hasilnya tidak ditemukan  narkoba, handphone, senjata tajam maupun tindakan menyimpang,”ungkap Kabagops.

Kepala Lapas Dabo Singkep  Dewanto, Amd.IP, S.Sos mengucapkan terimakasih kepada polres lingga yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan ini dan atas bantuan pengamanannya sehingga Kegiatan bisa berjalan dengan lancar, aman dan kondusif.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud sinergitas Polres Lingga bersama Lapas Dabo Singkep dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di Lingkungan Lapas dan Wilayah Kabupaten Lingga menjelang Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

( Hms polres Lingga /Awalludin )

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA