Curah Hujan dan Angin Kencang " Nelayan Desa linau Meninggal Dunia Di Hantam Ombak"

Rumah duka nelayan Maimun meninggal  di hantam ombak
Keprinews.com, Lingga -- Akibat cuaca buruk dan angin kencang Pasangan suami istri yang merupakan Nelayan penjaring ikan Dusun l Desa Linau, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, tenggelam di hantam ombak. Jum'at. (6/12/12)

Menurut keterangan Suami korban Bakar(60) dirinya mengatakan dia dan Maimun istrinya sekitar pukul satu siang bertolak dari Pelabuhan Desa Linau menuju ke arah laut namun naasnya jarak kurang lebih 200 meter dari Pelabuhan Pompong sampan yang ia gunakan terbalik di hantam ombak besar sehingga mengakibatkan dia dan istrinya tenggelam.

"Saya tak bisa berbuat banyak saat itu di karnakan gelombang besar sehingga sampan saya terbalik dan tenggelam saya dan istri sempat mengapung di laut dengan posisi sampan sudah tenggelam ke dasar" Ucap bakar

Bakar juga mengatakan sebelum sampai ke tepian pantai beliau dan istrinya sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menggunakan pendayung sampan namun korban mengeluh tidak tahan lagi dan akhirnya tidak sadarkan diri.

"Saya dan istri saat itu berusaha berenang menuju pantai dengan menggunakan pendayung namun tak berapa lama istri saya mengeluh tidak tahan mungkin karna lemas dan terlalu lama di dalam air akhirnya istri saya tak sadarkan diri" jelas bakar suami korban.

Salah satu Warga Ajas(19) yang melihat kejadian tersebut mengatakan istri korban sempat terlihat masih bernafas saat sebelum mengabari keluarga tak selang berapa lama setelah keluarga sampai di lokasi korban menghembuskan nafas terakhir.

"Saat di bawa ke pantai istri pak ucu bakar ini masih terlihat bernafas namun setelah mengabari keluarga dan keluarganya datang ke lokasi beliau sudah meninggal dunia" jelas Ajas

Menurut keterangan keluarga, jenazah akan di makamkan pada sore dini hari di TPU Desa Linau.

(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA