Jaringan Internet Lemot, Menghambat Informasi Yang Menjadi Keluhan warga

Junaidi kepala Desa Pelakak(atn)
Keprinews.com, Lingga - Sangat Sering kali mendengar keluh kesah warga masyarakat pengguna akses jaringan internet diwilayah Kec.Singkep Pesisir Kabupaten Lingga, sehingga menghambat kecepatan bagi warga mendapatkan imformasi baik hiburan maupun ilmu pengetahuan.

Masih menurut informasi, berangkat dari desa Lanjut, menyusuri jalan raya pesisir melewati beberapa desa termasuk desa Kote, hingga sampai kedesa Pelakak, akses jaringan internet rada-rada lemot. Oleh karena itu, jangan heran bila ada kantor desa yang agak terlambat menginfut data.


"Tidak jarang suatu desa di Kabupaten Lingga, terlambat menginfut data ke Aplikasi, karenanya, sering agak telat saat pencairan Dana Desa (DD) maupun Anggaran Dana Desa (ADD), dikarenakan lemotnya jaringan internet"

Demikian yang  disampaikan narasumber kami yang enggan ditulis jati dirinya, pada hari Selasa (12/11-2019), dihadapan serta dirumah kediaman Junaidi selaku kepala Desa Pelakak, Kec.Singkep Pesisir Kabupaten Lingga, Propinsi Kepulauan Riau (Kepri).


Pada saat yang sama Junaidi selaku kepala desa Pelakak membenarkan hal demikian , apa yang disampaikan nara-sumber serta menambahkan kata;" kadang-kadang, kaur atau perangkat desa kami, harus pergi ke kota Dabosingkep demi menginput data ke Aplikasi" imbuh nya

Hal seperti ini juga  sering didengar karena masih banyak  yang di rasakan  di berbagai tempat  yang berada di  daerah kabupaten lingga yang masih  merasa kesulitan untuk mengakses jaringan  internet  tersebut

( Awalludin )

Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA