Bapak Lukman ( 58 ) Butuhkan Bantuan Uluran Tangan dan Berharap Dapat Bertemu Keluarganya.

Bapak Lukman  perlu uluran tangan hidup sebatang kara(foto: Awalludin)
KepriNews.com, Lingga -Bapak Lukman ( 58 ) merupakan salah satu warga kampung  sungai tumu  Rt 01 Rw 01 Dusun 01 Desa pantai harapan , kec .selayar , kab Lingga provinsi kepri selama ini hidup sebatang kara tidak ada keluarga atau sanak famili, dengan kondisi yg sering sakit sakitan.
Di gubuk inilah Bapak Lukman Tinggal(Foto: Awalludin)

"Menurut johari ketua Rt 01  Bpk Lukman ini merupa kan orang perantau  dari daerah asalnya sulawesi  yg sudah bertahun tahun berdomisili  di desa pantai harapan dan tidak pernah pulang ke kampung halaman nya di karenakan Tidak Ada biaya untuk pulang  dan  tidak mampu lagi untuk bekerja ujar johari kepada awak media senin ( 28/10/2019 )

Johari berharap mungkin ada keluarga , anak , sanak saudara bpk Lukman yg tidak Di ketahui  keberadaan nya  melalui media KepriNews.com Agar anak atau keluarga nya  bisa mengetahui keberadaan pak Lukman.


"Kini bpk Lukman hanya bisa ber Do'a dan pasrah menjalani hidup sehari hari di gubuk kecil yang berada di kampung sungai tumu, di karna kan kondisi nya yg sudah tidak mampu untuk bekerja karna penyakit yg di derita nya, dia hanya mengharap kan uluran tangan saudara yg mempunyai Rizki yg berlebihan.

Sebagai bentuk kepedulian kita kepada  saudara saudara kita yang membutuh kan Bagi yang mempunyai sedikit Harta yg berlebihan hendak lah kira nya menyumbang kan  sebagian rizki nya untuk membantu meringankan beban,Bagi Keluarga anak bpk Lukman  yg Ingin mengetahui keberadaan nya atau bagi saudara2 yg ingin membantu segera menghubungi di bawah ini.
An ATAN Hp 082388317907
An Efendi Hp  082392683388

( Awalludin / pnb  )

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA