Djaohar Hi Abdul Gani Kasuba.
Pengukuhan Bunda Paud Pulau Morotai Sherly Tjoanda Laos dikukuhkan Oleh Bunda Paud Provinsi Maluku Utara Hj. Faoniah Hi. Djaohar Hi Abdul Gani Kasuba. |
Dan juga dihadiri Ibu Gubernur bersama rombongan pengurus wilayah himpunan pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini (HIMPAUDI) Provinsi Maluku Utara juga dan melantik Pengurus Daerah Himpaudi Kabaupaten Pulau Morotai.
Bersamaan dengan itu, Bunda PAUD Morotai mengukuhkan Bunda PAUD Kecamatan se Kabupaten Pulau Morotai.Di tengah seremoni yang dihadiri oleh Wakil Bupati Pulau Morotai, Bapak Asrun Padoma, dan
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Organisasi perempuan se Morotai, serta para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini, Hj Faoniah mengungkapkan “Anak usia dini adalah fondasi bangsa”. Sehingga pendidikan mereka merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, keluarga, Bunda PAUD Provinsi, Kabupaten, hingga Bunda PAUD Kecamatan.
Acara Pengukuhan Bunda Paud Pulau Morotai |
Tanggung jawab ini memiliki implikasi logis terhadap harapan dukungan prasaranan oleh pemerintah daerah
kabupeten Pulau Morotai dan Bunda Paud Morotai yang baru dilantik mengambil peran penting dalam tanggung jawab .
Istri orang nomor satu di Morotai menyampaikan “Selama mendampingi
kepemimpinan Bupati di Morotai, kami banyak memberi perhatian pada persoalan pendidikan dan kesehatan. Dengan memanfaatkan sinergi dan koordinasi lintas sektor, perhatian itu terwujud ke dalam ragam bentuk kegiatan.
Baru-baru ini kami mengkampanyekan “gemar makan ikan”. Bukan berarti mengajari cara memakan ikan. Tapi mengedukasi agar masyarakat memahami manfaat makan ikan untuk kesehatan”.
Terkait dukungan materil, Ibu Bupati Pulau Morotai mengungkapkan rencana program dan kegiatan
PAUD tahun 2019,Bahwa pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini di Kabupaten Pulau Morotai, akan mendapat insentif. Disamping itu, juga akan diadakan penambahan sarana
bermain, juga prasarana gedung PAUD.
Wakil Bupati Pulau Morotai menyambut gembira pelantikan Bunda PAUD Morotai. Dan mengatakan “Saat ini di Kabupaten Pulau Morotai telah berdiri 69 lembaga pendidikan anak usia dini. Dengan total pendidik dan tenaga kependidikan sejumlah
308 orang.
Dari total lembaga yang ada, sebanyak 39% berada di Kecamatan Morotai Selatan,20% di Kecamatan Morselbar, 16 % di Morotai Utara, 15% di Kecamatan Morotai Jaya, dan
10% di Morotai Timur. Masih terjadi konsentrasi di satu titik”.Namun fakta itu sejalan dengan perbandingan rasio anak usia 0-7 tahun di masing-masing Kecamatan.
Menurut Asrun, “Yang menjadi persoalan, kita belum memiliki lembaga pendidikan anak usia dini di setiap Desa. Sebagaimana yang kita ketahui, Morotai memiliki 88 Desa yang tersebar di Lima Kecamatan. Artinya, PAUD belum menjangkau seluruh desa. Oleh sebab itu, kedepan kita akan mengupayakan, minimal berdiri satu PAUD di setiap Desa”.
Di kesempatan yang sama, Asrun juga mengapresi kegiatan Bunda PAUD, dan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini. Yang telah jauh-jauh hari memulai aktivitas mulia, memberi edukasi meski di tengah keterbatasan. Ia juga berharap, pola asuh, mapun pola pengajaran di satuan pendidikan anak usia dini, bisa dimodernisasi, beradaptasi mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebab menurutnya “Di era disrupsi dan revolusi industri 4,0 ini, kita dituntut menyesuaikan pola mendidikan ala milenial, dari 2.756 peserta didik anak usia dini adalah generasi Alfa. Yang merupakan kelanjutan dari generasi Y
dan Z. Perilaku mereka akan banyak dipengaruhi oleh konten-konten gawai. Sehingga, di hadapan undangan yang didominasi pendidik PAUD, Asrun berharap, untuk menuntun perilaku
anak-anak itu ke arah yang positif.(oje)
Editor:Hms)