Keterangan gambar : Ady Soegiharto menjadi pembicara di workshop(foto:nila) |
Direktur PTSP BP Batam Ady Soegiharto hadir sebagai pembicara. Digelarnya workshop ini untuk memperkenalkan potensi investasi dan pariwisata Batam. Di mana dalam pemaparannya, Ady mengatakan, Batam sebagai teras Indonesia merupakan gerbang investasi dan pariwisata. Lokasinya yang begitu strategis berada di jalur lalu lintas perdagangan Selat Malaka, berdekatan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia. Tentu perkembangan daerah Batam, kata Ady akan menjadi sentral efek dan role model bagi pengembangan industri di Indoneia pada umumnya.
Dengan optimis Ady mengatakan, “Hari ini adalah momentum bagi tumbuhnya sinergi ekonomi untuk kemajuan Indonesia.” Pendekatan investasi melalui sinergi kedua wilayah akan memiliki keunggulan. Di mana Batam dan Semarang akan menjadi nilai ekonomi baru untuk meningkatkan perekenomian di Indonesia.
Menurut Ady, ada dua arah pendekatan investasi, yakni pendekatan terhadap pangsa pasar dan pendekatan terhadap bahan baku. BP Batam dapat melakukan perluasan dengan pendekatan bahan baku, dari industri yang sedang populer di Jaw,a melalui pendekatan pangsa pasar. Kalaborasi kedua wilayah ini diharapkan dapat bersinergi untuk peningkatan investasi dan menjadi sumber penguatan ekonomi Indonesia.
Ady menambahkan Batam juga disiapkan sebagai Hub Logistik Indonesia Zona Logistik Industri Cerdas dimana lokasi Bandara dan Pelabuhan serta kawasan industri berada pada zonasi yang sama atau berdekatan, sehingga akan memberi manfaat yang banyak bagi investor.
Di sektor pariwisata, Batam gencar melakukan promosi seperti melakukan kegiatan mam made atau atraksi buatan. Dilakukannya kegiatan ini, menurut Ady untuk menarik minat wisatawan mancanegara. “Kegiatan mam made sebagai lokomotif dan pintu masuknya investasi dan perdagangan,” kata Ady.
Workshop dibuka Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Dalam sambutannya, Taj Yasin Maimoen mengatakan penyelenggaran workshop di sektor investasi, perdagangan, dan pariwisata adalah momentum yang baik, karena bisa saling bersinergi. Batam dan Jawa Tengah memiliki daya tariknya tersendiri yang unik. Ketersediaan infrastruktur, kondusivitas wilayah, letak geografis dan tenaga kerja yang terkualifikasi, membuat kedua daerah ini primadona para investor.
Sebagai daerah kepulauan, Semarang memiliki Karimun Jawa, Batam memiliki wisata bahari. Di sektor perizinan, Taj Yasin Maimoen mengakui Batam lebih unggul dalam hal perizinan investasi dan pengelolaan kawasan industri. "Di sinilah momentum awal. Bersama-sama meningkatkan investasi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi kemakmuran rakyat. Sinergi untuk Indonesia, kita mulai dari Semarang dan Batam yang unggul," kata Taj Yasin Maimoen.
Selain itu, Kepala Dinas BPM PTSP Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Ariwibowo, mengatakan kegiatan jemput bola seperti yang dilakukan BP Batam ini patut dicontoh. Sebagaimana saat ini Batam sudah memiliki 26 kawasan industri, mulai dari industri elektronik, smartphone hingga galangan kapal.
"Batam adalah kawasan yang unggul. Kami memang kalah dengan matangnya pengembangan industri di Batam dan mekanisme perizinannya untuk menarik investor. Kami harap dengan acara ini akan menjadi momentum pengembangan investasi bagi kedua wilayah dan untuk Indonesia,” kata Prasetyo. Workshop OSS dengan tema Potensi Investasi dan Pariwisata Batam ini juga dihadiri Kepala Bidang Dyah Wahyu Purbandari.(nila)