DLH Kota Batam Minta Tambahan anggaran atasi masalah sampah Pada RDP Yang Dilaksanakan Komisi III DPRD Kota Batam(foto:nila) |
Herman Rozi, Kepala DLH Pemko Batam mengatakan, pihaknya hanya bisa melaksanakan kinerjanya sesuai dengan kemampuan anggaran yang dialokasikan di satuan kerjanya. Hal itu dipaparkan DLH ketika Komisi III DRPD menanyai sejumlah capaian yang telah dilakukan dinas tersebut.
Anggaran sebesar Rp 73 milyar menurut Herman Rozi sudah dengan pengelolaan yang sangat ketat. Sampah di Kota Batam serta permasalahannya lebih banyak menyerap anggaran yang ada di dinas lingkungan hidup. “Dari penggajian satuan petugas, dan sarana atau armada untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan sampah terakhir,” kata Herman Rozi.
Sebagaimana disampaikan Herman Rozi, sarana pengangkut sampah yang dimiliki DLH tidak sesuai dengan pertumbuhan penduduk Kota Batam saat ini. Seiring bertambahnya penduduk kata Herman, diikuti dengan bertambahnnya pula limbah sampah di Kota Batam. “Kita hanya memiliki satu alat berat, satu beko. Padahal setiap harinnya, sampah yang kita angkut ke TPA itu, 900 ton hingga 1000 ton,” kata Herman Rozi.
Selain minimnya alat berat, armada angkutan sampah turut menjadi perhatian serius. Kondisi kendaraan yang tiap tahun menurun, membutuhkan perawatan dengan biaya yang tinggi, tetapi dengan anggaran yang minim, membuat DLH harus “putar otak” untuk mengatasi sampah di Kota Batam. “Kita tak bisa membiarkan sampah, apalagi Pemko Batam ingin mewujudkan Kota Batam sebagai kota wisata,” kata Herman Rozi.
Menyoal tentang transportasi pengangkutan sampah, Yunus, anggota Komisi III DPRD, mengatakan tidak melihat adanya penambahan armada di dinas lingkungan hidup. Ia mempertanyakan kendala apa yang dihadapi oleh dinas lingkungan hidup. “Kendalanya apa? Apakah kekurangan anggaran atau salah menggunakan,” kata Yunus. Seharusnya, DLH jauh-jauh hari sudah menyampaikan hal ini kepada DPRD, bukan menyampaikannya pada saat waktu mendesak.
Pasalnya, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang diserahkan oleh DLH harus dibahas Komisi III terlebih dahulu. “Kalau situasinya seperti ini, DLH memaksa kita untuk menyetujui, kapan mau dibahas,” kata Yunus. Akhir RDP, mewakili Komisi III DPRD, Nyanyang Haris Pratamura sekaligus Ketua Komisi III, menyarankan agar dinas lingkungan hidup segera menganggarkan peralatan apa saja yang sangat dibutuhkan oleh DLH.
“Demi menunjang Kota Batam bersih dari sampah, kota hijau dan kota wisata, kira - kira yang perlu dianggarakan di dinas lingkungan hidup, segera diusulkan. Kepala dinas harus banyak berkunjung ke DPRD untuk mencari solusi, jika selama ini masalahnya karena minimnya anggaran,” kata Nyanyang. Sebagaimana disampaikan Herman Rozi, DLH sangat membutuhkan beberapa unit alat berat seperti 5 unit dump truk, 2 unit vacuum sleeper, 1 unit bulldozer, 30 unit biru konteiner.
Penulis :Nilawaty. M