Presiden Jokowi: Iduladha adalah Momen untuk Berbagi

Keprinews.com,Bogor-Presiden Joko Widodo pagi tadi melaksanakan salat Iduladha 1439 Hijriah di Lapangan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 22 Agustus 2018. Tiba sekira pukul 06.05 WIB, Presiden terlihat mengenakan setelan jas, kemeja putih, dan bersarung lengkap dengan peci hitam.

Kedatangan Presiden disambut oleh Pj. Gubernur Jawa Barat M. Iriawan dan Bupati Bogor Nurhayanti. Tampak hadir juga Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Setelah salat, Presiden menjelaskan kepada jurnalis alasannya memilih Kabupaten Bogor sebagai lokasi perayaan Iduladha.

“Kan tinggal di Bogor, kita telah melaksanakan Hari Raya Idulfitri di Kota Bogor. Sehingga kali ini Hari Raya Iduladha saya merayakan di Kabupaten Bogor," ujar Presiden.

Presiden kemudian berharap pada momen Iduladha seluruh masyarakat mau berbagi kepada sesama dan membantu saudara-saudaranya. Terutama yang sedang terkena musibah, seperti gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"(Harapannya) seluruh masyarakat, semuanya mau berbagi pada sesama, terutama untuk kali ini saya kira kita menghadapi musibah di NTB. Saya mengajak kita semuanya di Hari Raya Idul Adha ini untuk mau membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah gempa di Lombok Timur terutama, Lombok Barat, dan di NTB pada umumnya," kata Presiden.

Dalam salat Iduladha kali ini bertindak sebagai imam adalah Pimpinan Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Al-Falak Kecamatan Ciomas, H. Zaenal Abidin. Sedangkan khatibnya adalah Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Dr. K. H. Muhammad Suhendra, M.M. Adapun tema khotbah yang diangkat adalah "Bekerja dan Berprestasi".

Setelah selesai salat, Presiden kemudian berjalan ke Masjid Baitul Faizin, Kabupaten Bogor, untuk menyerahkan langsung hewan kurban. Pada kesempatan ini Presiden berkurban sapi berjenis Brahma dengan berat 1,3 ton.

Selain di Bogor, Presiden juga berkurban di tempat lainnya, di seluruh provinsi. Salah satunya di Masjid Istiqlal, Jakarta, di mana Presiden berkurban sapi jenis Ongole dengan berat sekitar 1,5 ton.

Selesai menyerahkan hewan kurban, Presiden menyempatkan untuk bersalaman dan berfoto dengan para jamaah yang hadir di lapangan. Pagi itu sekira 2.000 orang jemaah memenuhi Lapangan Tegar Beriman. Presiden pun meninggalkan lokasi sekira pukul 07.37 WIB.

Bogor, 22 Agustus 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA