Bupati lingga H.Alias wello diwakili Asisten 2 Bidang Ekonomi Dan pembangunan drs Yusrizal buka sosialisasi cagar budaya lingga 2018 |
Pelaksanaan tersebut dihadiri 50 orang terdiri dari unsur pemerintah, kades dan lurah di lingkungan kec. singkep, ketua LAM, kec, tomas, pelajar, dan penggiat seni.
Dalam sambutannya, bupati lingga menyatakan untuk mewujudkan visi dan misi yg tertuang dalam RPJMD 2016 - 2021 serta menjalankan amanah UU No.11 th 2010 tentang cagar budaya, Pemkab Lingga telah menerbitkan perda No.10 th 2017 tentang pelestarian dan pngelolaan cagar budaya .
Tidak itu saja, untuk kelembagaan pemkab lingga membentuk sotk tersendiri, yakni dinas kebudayaan yang berpisah dengan pariwisata.
Kemudian untuk memfollow up UU dan Perda tersebut, kabupaten lingga telah memiliki tim ahli cagar budaya.
Karna itu lanjut bupati lingga, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini tepat sekali, bahwa kita perlu memberitahu tugas melestarikan.
Cagar budaya bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah semata tapi juga menjadi tugas kita semua.
Pada kesempatan itu bupati lingga juga memberikan apresiasi kepada disbud yang menggagas perlunya membangun museum timah di dabo singkep.
Waktu Itu saya sampaikan, selain museum, perlu juga membangun monumen timah dan singkep bisnis center.
Untuk itulah guna mewujudkan rencana tersebut selain saya telah menyurati kemendikbud untuk mengusulkan pembangunan museum, saya dan kadis kebudayaan dan kadis PU dan beberapa kepala bidang telah berkunjung ke PT. Timah tbk di Pangkal Pinang dan menyerahkan proposal untuk mohon dukungan dari perusahaaan timah.
"Saya rasa sudah wajar sekali, kalau perusahaan timah memberikan perhatian pada rencana kita karena kontribusi pulau singkep pada masa lalu terhadap perekonomian masyarakat tidaklah sedikit.
Bertindak sebagai Narasumber pada acara tersebut Agoes Yri Mulyono SH dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP-3) batusangkar, Dr. Abdul Malik mpd dan Dr. Osep dari umrah tanjung pinang dan kadisbud kabupaten lingga.
Sementara kadisbud lingga sebagai penanggung jawab kegiatan sosialisasi tersebut, menyatakan bahwa dia berharap sekali sejak dulu ada museum timah di dabo.
"Karena waktu itu anggaran sangat terbatas, saya harus ber ikhtiar dulu mengumpul koleksi dan museum sejarah linggam cahaya di daik," katanya.
"Alhamdulillah," walaupun museum linggam cahaya belum begitu lengkap fasilitasnya, tapi sekarang sudah menjadi salah satu destinasi yang harus dikunjungi para tamu bila berkunjung ke kabupaten lingga. Begitu juga nanti bila kita sudah punya museum timah di dabo. Karena itu tidak ada kata terlambat, saya yakin masyarakat akan memberikan dukungan dan partisipasi untuk kelancaran pembangunan museum timah sebagaimana yang pernah saya lakukan pada waktu mengumpul koleksi untuk museum linggam cahaya di daik.(Juhari/ IT)
Editor:MP