Sesuai berita yang kita kutip dari haluan kepri, jamaah Kloter 3 tengah mengikuti proses keberangkatan di Asrama Haji Batam. Pada pukul 03.00 s.d 04.00 WIB, dilakukan xray terhadap jamaah. Selanjutnya, pada pukul 04.00 s.d 04.45 WIB seremoni pelepasan JCH, dilanjutkan shalat Subuh berjamaah di Asrama Haji Batam. Pada pukul 05.30 s.d 07.00 WIB naik bus dan berangkat menuju Banda Hang Nadim Batam. Sesampai di bandara, langsung masuk ke pesawat untuk bersiap menuju Tanah Suci.
JCH Embarkasi Batam tengah mendapatkan pelayanan satu atap (one roof service) yang diberlakukan PPIH Batam di Asrama Haji Batam.(foto haluan kepri) |
Diketahui, JCH Kloter 3 yang berjumlah 445 itu tiba di Asrama Haji Batam, kemarin sore, Jumat (20/7/2018). Setiba di Asrama Haji Batam, jamaah mendapatkan pelayanan penerimaan jamaah dengan sistem pelayanan satu atap atau one roof service. Seluruh perbekalan jamaah, yang meliputi pemeriksaan kesehatan dan pendaftaran obat-obatan, penyerahan gelang identitas, living cost, penggantian uang paspor dan penyerahan paspor dilaksanakan di dalam aula penerimaan. Melalui pelayanan ini diharapkan jamaah bisa mendapatkan istirahat yang cukup sebelum berangkat ke tanah suci esok harinya.
Seiring keberangkatan Kloter 3, JCH Kloter 4 asal Pekanbaru, Riau, masuk Asrama Haji
Batam hari ini, Sabtu (21/7/2018). Menurut rencana, Kloter 4 yang berjumlah 450 termasuk petugas Kloter akan diberangkatkan, Minggu pagi (22/7/2018) besok pada pukul 09.00 WIB dengan pesawat Saudi Arabian Airlines dengan no penerbangan SV 5721 langsung menuju Madinah.
TPP Madinah Sosialisasi Kesehatan
Sementara itu, dari Madinah, Tim Promotif Preventif Kesehatan (TPP) Sektor 3 Madinah melakukan sosialisasi kesehatan bagi jamaah Kloter 1 Embarkasi Batam di pintu 15 Masjid Nabawi, Jum’at Subuh (20/7/2018). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya masalah kesehatan bagi jamaah haji Indonesia karena tingginya suhu udara di Kota Madinah.
Dr. Rizal selaku TPP Kesehatan Sektor 3 Madinah berpesan kepada jamaah untuk menjaga kesehatan selama di tanah haram dengan mengenakan payung saat keluar pemondokan, menggunakan masker dan menyemprotkan air ke areal wajah untuk meminimalisir udara panas di sana.
“Dehidrasi dapat dicegah dengan oralit dan meminum air putih yang cukup. Jangan tunggu haus baru minum, minumlah setiap 2 jam. Jangan lupa cuci tangan sebelum makan dan mengenakan kacamata dan payung untuk meminimalisir sengatan matahari di sini,” ucap dr. Rizal.
Sedangkan, H. Sunarjo, S.Ag yang melakukan ibadah haji tahun ini, mengatakan, suhu udara di Kota Madinah berkisar antara 40 s.d 50 derjat celsius. "Cukup kontras bila dibandingkan di Tanah Air yang berkisar antara 28 s.d 31 derjat celsius," ucapnya.
sumber haluan kepri