Ganda Putra Kevin/Markus Kembali Juarai ALL England 2018

Keprinews.com,Jakarta- Turnamen bulu tangkis level Super 1.000, All England 2018, telah memainkan laga finalnya yang dihelat di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, Minggu waktu setempat (Senin dini hari WIB).
Sementara itu di ganda putra, pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sukamuljo, Kembali mempertahankan gelar yang diraihnya tahun lalu setelah meraih kemenangan atas pasangan Denmark peringkat dua dunia, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-18, 21-17,kevin/Markus Kembali jadi juara ganda putra all england 2018.

Dipantau dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di Jakarta, kejutan datang dari ganda campuran yang mempertemukan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) dan Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China).

Pasangan Jepang berperingkat 48 dunia, mampu menumbangkan duet China yang berada di posisi 14 dunia dan didapuk menjadi unggulan lima turnamen, dalam pertarungan tiga gim selama 62 menit yang berkesudahan 15-21, 22-20, 21-16.

Gelar All England 2018, bagi Watanabe/Higashino, merupakan gelar perdana mereka pada 2018 ini.

Di tunggal putra, Lin Dan (China) yang mengincar gelar All England ketujuhnya, dipaksa mengurungkan niatnya usai ditumbangkan juniornya, Shi Yuqi, dalam pertarungan 75 menit yang berkesudahan 21-19, 16-21, 21-9. Bagi Shi, ini merupakan gelar All England pertama dalam karirnya.

Di tunggal putri, wakil Taiwan, Tai Tzu Ying, mempertahankan gelar yang diraihnya pada 2017 lalu, dengan menumbangkan Akane Yamaguchi (Jepang) dalam pertarungan 45 menit yang berkesudahan 22-20, 21-13.

Untuk nomor ganda putri, pasangan Denmark, Christina Pedersen/Kamilla Rytter Juhl, meraih gelar perdananya di All England usai berhasil menumbangkan wakil Jepang, Yuki Fukushina/Sayaka Hirota, 21-19, 21-18.

Adapun hasil lengkap partai final All England 2018 adalah:
1. Shi Yuqi (CHN/7) - Lin Dan (CHN/6) 21-19, 16-21, 21-9
2. Tai Tzu Ying (TPE/TWN/1) - Akane Yamaguchi (JPN/2) 22-20, 21-13
3. Kamilla Rytter Juhl/Christina Pedersen (DEN/3) - Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (JPN/4) 21-19, 21-18
4. Yuta Watanabe/Arisa Higashino (JPN) - Zheng Siwei/Huang Yaqiong (CHN/5) 15-21, 22-20, 21-16
5. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (IDN/1) - Mathias Boe/Carsten Mogensen (DEN/2) 21-18, 21-17.*sumber jpn.

Editor:hen ms

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA