KepriNews.Com-Batam-Kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kewaduk sei gong kamis 23 maret 2017 sangat mengalihkan perhatian masyarakat kota batam khususnya penduduk pulau galang, mereka sangat antusias kepingin bertemu langsung dengan orang no 1 di republik ini .Presiden JokoWidodo meminta proyek pembangunan Bendungan Sei Gong, Kota Batam, dipercepat. Nantinya, bendungan ini akan menyuplai kebutuhan air baku di Galang, Rempang, dan Kota Batam.
![]() |
photo proyek waduk sei gong galang |
Bendungan Sei Gong mulai dibangun awal 2016 dan menjadi satu dari 49 waduk yang sedang dibangun di seluruh Indonesia. Anggaran untuk waduk Sei Gong mencapai Rp 238 miliar. Jokowi mengatakan progres pembangunan Bendungan Sei Gong telah mencapai 35 persen. Waduk seluas 355 hektare ini akan bisa menampung air sekitar 11 juta meter kubik.
Jokowi mengatakan, nantinya air waduk itu akan digunakan untuk air baku di Galang, Rempang, dan Kota Batam. "Dengan selesainya waduk ini kami harapkan kekurangan air baku di Kota Batam bisa diselesaikan," kata dia.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan Bendungan Sei Gong akan menyokong kebutuhan air baku di Kota Batam. "Sekarang kami khawatir, ada waduk-waduk yang airnya mulai menipis, karena itu tadah hujan," kata Nurdin.
Menurut Nurdin, dalam jangka panjang penyediaan air baku harus dibantu dari Bintan dan Lingga karena bersumber dari mata air. "Membangun harus berani, membuat terobosan, dari enggak bisa menjadi bisa," kata Nurdin.
Usai meninjau Bendung Sei Gong, Presiden Joko Widodo menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Program Keluarga Harapan kepada ratusan warga Kota Batam Kepulauan Riau, Kamis (23/3).
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengingatkan agar seluruh bantuan digunakan sesuai dengan tujuannya. "Kartu Indonesia Pintar harus dipakai untuk membeli keperluan sekolah dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan sekolah. Beli seragam, buku, sepatu," kata Presiden.
Bila kedapatan dipergunakan untuk membeli bukan keperluan sekolah, maka kartu akan dicabut. "Kalau ketahuan beli pulsa akan dicabut," kata Presiden. Presiden juga mengingatkan agar bantuan PKH digunakan untuk membeli kebutuhan untuk gizi anak dan sekolah anak.
Presiden meminta para ibu untuk terus memberikan gizi tambahan dan protein kepada anak-anaknya. Masa pertumbuhan anak harus diperhatikan dengan pemenuhan gizi yang lengkap, agar menghasilkan anak yang pintar.
Sementara itu, Kartu Indonesia Pintar diberikan kepada 807 siswa, Kartu Indonesia Sehat untuk 125 warga, Kartu Program Keluarga Harapan untuk 628 keluarga dan bantuan makanan tambahan untuk 360 anak dan ibu hamil yang tinggal di Kota Batam.
Dalam kesempatan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa menjelaskan siswa SD penerima bantuan Indonesia Pintar mendapatkan Rp450.000 setahun sekali, SMP sebanyak Rp750.000 setahun sekali dan untuk SMA/SMK/MA sebesar Rp1.000.000 setahun sekali.