KepriNews,Batam;Setelah warga Perumahan Bida Asri II, kini giliran warga Perumahan Taman
Lestri, Kelurahan Kibing yang menolak kehadiran Alfamart
dan Indomaret di lingkungan mereka, Selasa (5/1)
dan Indomaret di lingkungan mereka, Selasa (5/1)
photo indomaret yang ada di batu aji |
Tokoh masyarakat setempat langsung membuat spanduk dan memasangnya di
tiang listrik. Isi spanduk tersebut menolak kehadiran Alfamart dan
Indomaret. Karena jelas-jelas mematikan usaha kecil di lingkup
perumahan.
Ibu Ari, pedagang es campur di kawasan Taman Lestari sangat tak setuju hadirnya minimarket Alfamart dan Indomaret di daerahmya. Karena keberadaanya dapat mematikan usaha mereka.
Apalagi, kata dia, dulunya gerai Alfamart dan Indomaret masih terlihat di pinggir jalanan besar. Kini sudah merambah hingga keperumahan masyarakat. Dengan kehadian mereka itu, sangat jelas langsung mengusir secara pelan-pelan, padahal harga sembako yang mereka buat tak begitu murah dengan harga diwarung.
" Sudah sangat jelas jika kehadiran Alfamart dan Indomaret mematikan pedagang kecil. Lagian dulunya mereka masih tampak terlihat dipinggiran jalanan umum. Kok malah merambah ke perumahan, ada apa ini?," ujarnya, Selasa (5/1) siang.
Ungkapan senada juga disampaikan Hardi. Dia bersama tokoh masyarakat setempat langsung menolak keberadaan Alfamart dan Indomaret.
Memang, kata dia, pihak pengelola Alfamart dan lainnya sudah pernah datang untuk meminta perijinan usaha, tapi ditolak.
" Sudah pernah datang mensurvei lokasi ini. Bahkan mereka itu sudah datang meminta perijinan usahanya, tapi saya dan tokoh masyarakat ini langsung menolak dengan alasan mematikan usaha warga setempat," terangnya.
Dia juga mengkritisi sikap pemerintah yang telah memberikan izin masuk ke perumahan warga. Padahal, usaha ini sudah sangat jelas mematikan usaha sejenis yang telah lebih dulu ada. Karena harga yang ditawarkan di Alfamart dan Indomaret lebih murah.
Disisi lain, ada juga beberapa masyarakat yang mengaku tertipu berbelanja di Alfamart dan Indomaret, karena harga yang ditempelkan tak sesuai dengan harga di kasir.
Meri, warga Sagulung mengatakan, pernah berbelanja beberapa kue lapis di gerai Alfamart. Usai mengambil kue lapis serta melihat harga yang tertera, namun setelah di depan kasir malah berubah harganya,tim
Ibu Ari, pedagang es campur di kawasan Taman Lestari sangat tak setuju hadirnya minimarket Alfamart dan Indomaret di daerahmya. Karena keberadaanya dapat mematikan usaha mereka.
Apalagi, kata dia, dulunya gerai Alfamart dan Indomaret masih terlihat di pinggir jalanan besar. Kini sudah merambah hingga keperumahan masyarakat. Dengan kehadian mereka itu, sangat jelas langsung mengusir secara pelan-pelan, padahal harga sembako yang mereka buat tak begitu murah dengan harga diwarung.
" Sudah sangat jelas jika kehadiran Alfamart dan Indomaret mematikan pedagang kecil. Lagian dulunya mereka masih tampak terlihat dipinggiran jalanan umum. Kok malah merambah ke perumahan, ada apa ini?," ujarnya, Selasa (5/1) siang.
Ungkapan senada juga disampaikan Hardi. Dia bersama tokoh masyarakat setempat langsung menolak keberadaan Alfamart dan Indomaret.
Memang, kata dia, pihak pengelola Alfamart dan lainnya sudah pernah datang untuk meminta perijinan usaha, tapi ditolak.
" Sudah pernah datang mensurvei lokasi ini. Bahkan mereka itu sudah datang meminta perijinan usahanya, tapi saya dan tokoh masyarakat ini langsung menolak dengan alasan mematikan usaha warga setempat," terangnya.
Dia juga mengkritisi sikap pemerintah yang telah memberikan izin masuk ke perumahan warga. Padahal, usaha ini sudah sangat jelas mematikan usaha sejenis yang telah lebih dulu ada. Karena harga yang ditawarkan di Alfamart dan Indomaret lebih murah.
Disisi lain, ada juga beberapa masyarakat yang mengaku tertipu berbelanja di Alfamart dan Indomaret, karena harga yang ditempelkan tak sesuai dengan harga di kasir.
Meri, warga Sagulung mengatakan, pernah berbelanja beberapa kue lapis di gerai Alfamart. Usai mengambil kue lapis serta melihat harga yang tertera, namun setelah di depan kasir malah berubah harganya,tim