KepriNews-Natuna;Suhu politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Natuna mulai
menggeliat, hal ini dapat dilihat dengan munculnya sejumlah calon bupati
Natuna yang mulai meramaikan Media Sosisial (Medsos). Dua kandidat
diantaranya, Imlako dan Rodial Huda belakangan ini mulai meramaikan
Medsos melalui relawan dan pendukungnya.
Kampanye ini paling ramai di akun media sosial facebook, melalui media ini pendukung dan relawan masing-masing calon berlomba-lomba mensosialisasikan kandidatnya.
Dari pengamatan koran ini, kandidat Calon Bupati Imalko menempati urutan tertinggi yang paling ramai di facebook. Wakil Bupati Natuna ini gencar dipublikasikan melalui group facebooks yang diberi nama 'Geroup Berita Natuna dan Relawan Imalko'
Di akun facebooks Relawan Imalko, tampak gambar Imalko mengenakan baju Paratai Demokrat karena partai berlambang bintang mercy itu lah yang menjadi kendaraan politik pria yang kini masih menjabat sebagai wakil Bupati Natuna itu.
Komentar atas permohonan dukungan untuk Imlako ataupun Rodial Huda dengan berbagai jargon, simbol dan yel-yelnya itu muncul dari pengguna facebook cukup beraneka ragam. Ada yang menanggapi positif, tidak sedikitnya juga menanggapinya negatis atau bahkan biasa-biasa saja.
Follower dengan akun "Daeng Siantan" menanggapi ajakan yang ditulis relawan Imalko dengan naskah "Berusaha agar hari ini lebih baik dari kemaren.....imalko" dengan posiitf. Ia mengomentari "Semoga harapan, mendapat kepastian, walaupun hanya anak cucu kita yang merasakan kejayaan dan kesejahtraan...Amin...salam," komentnya.
Namun demikian, komentar yang bermunculan di facebook terhadap calon bupati di atas masih di dominasi oleh komentar yang bernuansa pesimis dan. Mereka seakan-akan belum utuh percaya dengan sosok yang ditawarkan tim relawan itu.
Misalkan saja anggota group berita Natuna " Imalko Lah Pengalaman di pemerintahan, jadi Imalko cucok lah jedi bupati,". Unkapan di atas piur menuai koment kurang bagus di antarnya dari anggota group dengan akun Reza E. Nasution ia berkomentar "Indikator n tolak ukur pengalaman?" tulisnya penuh keraguan atas pengamalan saat dijadikan salah satu tolak ukur calon. Demikian juga dengan anggota - anggota geroup lainnya sepertinya masih banyak yang sanksi.
Terkait sosialisasi yang telah berseliweran di atas, Ketua KPU Natuna Affuanderi saat ditanya apa hukumnya orang kampanye di media sosail saat ini? Imalko mengaku tidak mengetahui apa hukumnya, karena mengenai larangan dan kebolehan kampanye bukan kewenangan institusianya melainkan keweangangan Panwaslu Natuna.
Namun demikian menurut dia tidak ada masalah jika ada orang berkampanye melalui media sosial saat ini karena aturan belum keluar dan ketua Panwaslu Natuna berlum dilantik.
"Saya tidak tahu mas, itu bukan kewenangan KPU tapi Panwaslu. Tapi saya rasa tidak masalah lah orang kampanye saat ini, karena kan Ketua Panwaslu juga belum dilantik dan aturan juga belum kelaur," kata Af di Jakarta Saat dihubungi melalui telepon, Rabu (25/3).
Menurut Af, jika tidak ada aturan yang memerintahkan atau pun melarang untuk melakukan sesuatu maka sesuatu itu hukumnya boleh dilakukan. "Sejauh ini belum ada perintah dan larangan," pungkasnya.
Kampanye ini paling ramai di akun media sosial facebook, melalui media ini pendukung dan relawan masing-masing calon berlomba-lomba mensosialisasikan kandidatnya.
Dari pengamatan koran ini, kandidat Calon Bupati Imalko menempati urutan tertinggi yang paling ramai di facebook. Wakil Bupati Natuna ini gencar dipublikasikan melalui group facebooks yang diberi nama 'Geroup Berita Natuna dan Relawan Imalko'
Di akun facebooks Relawan Imalko, tampak gambar Imalko mengenakan baju Paratai Demokrat karena partai berlambang bintang mercy itu lah yang menjadi kendaraan politik pria yang kini masih menjabat sebagai wakil Bupati Natuna itu.
Komentar atas permohonan dukungan untuk Imlako ataupun Rodial Huda dengan berbagai jargon, simbol dan yel-yelnya itu muncul dari pengguna facebook cukup beraneka ragam. Ada yang menanggapi positif, tidak sedikitnya juga menanggapinya negatis atau bahkan biasa-biasa saja.
Follower dengan akun "Daeng Siantan" menanggapi ajakan yang ditulis relawan Imalko dengan naskah "Berusaha agar hari ini lebih baik dari kemaren.....imalko" dengan posiitf. Ia mengomentari "Semoga harapan, mendapat kepastian, walaupun hanya anak cucu kita yang merasakan kejayaan dan kesejahtraan...Amin...salam," komentnya.
Namun demikian, komentar yang bermunculan di facebook terhadap calon bupati di atas masih di dominasi oleh komentar yang bernuansa pesimis dan. Mereka seakan-akan belum utuh percaya dengan sosok yang ditawarkan tim relawan itu.
Misalkan saja anggota group berita Natuna " Imalko Lah Pengalaman di pemerintahan, jadi Imalko cucok lah jedi bupati,". Unkapan di atas piur menuai koment kurang bagus di antarnya dari anggota group dengan akun Reza E. Nasution ia berkomentar "Indikator n tolak ukur pengalaman?" tulisnya penuh keraguan atas pengamalan saat dijadikan salah satu tolak ukur calon. Demikian juga dengan anggota - anggota geroup lainnya sepertinya masih banyak yang sanksi.
Terkait sosialisasi yang telah berseliweran di atas, Ketua KPU Natuna Affuanderi saat ditanya apa hukumnya orang kampanye di media sosail saat ini? Imalko mengaku tidak mengetahui apa hukumnya, karena mengenai larangan dan kebolehan kampanye bukan kewenangan institusianya melainkan keweangangan Panwaslu Natuna.
Namun demikian menurut dia tidak ada masalah jika ada orang berkampanye melalui media sosial saat ini karena aturan belum keluar dan ketua Panwaslu Natuna berlum dilantik.
"Saya tidak tahu mas, itu bukan kewenangan KPU tapi Panwaslu. Tapi saya rasa tidak masalah lah orang kampanye saat ini, karena kan Ketua Panwaslu juga belum dilantik dan aturan juga belum kelaur," kata Af di Jakarta Saat dihubungi melalui telepon, Rabu (25/3).
Menurut Af, jika tidak ada aturan yang memerintahkan atau pun melarang untuk melakukan sesuatu maka sesuatu itu hukumnya boleh dilakukan. "Sejauh ini belum ada perintah dan larangan," pungkasnya.