KepriNews-Hipotermia adalah kondisi di mana suhu
tubuh berada di bawah angka 35 derajat Celsius. Padahal, suhu tubuh
manusia yang normal berada pada angka 37 derajat Celsius.
Hipotermia
bisa menyebabkan jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak mampu
bekerja optimal. Bila kondisi hipotermia dibiarkan terlalu lama,
seseorang bisa mengalami gagal jantung dan sistem pernafasan hingga
kematian.
Hipotermia pada bayi berbeda dengan
orang dewasa. Kulit bayi akan terasa dingin dan warnanya menjadi merah
terang, tubuh menjadi lemas, serta tangisan yang lemah. Hipotermia juga
bisa terjadi pada orang lanjut usia yang terlalu lama berada di ruangan
bersuhu dingin.
Berikut ini beberapa jenis hipotermia:
Hipotermia ringan
Gejala
hipotermia ringan adalah menggigil, pusing, rasa lapar, mual, nafas
yang lebih cepat, sulit bicara, kebingungan, hilang koordinasi, rasa
lelah, dan detak jantung yang semakin cepat.
Hipotermia sedang hingga serius
Awalnya,
tubuh gemetar dan berubah menjadi tidak gemetar saat hipotermia makin
parah. Gejala lainnya adalah hilangnya koordinasi, bicara yang menjadi
tidak jelas, kebingungan hingga tidak dapat berpikir jernih, rasa kantuk
dan lemas, hilangnya fokus, semakin hilangnya kesadaran, denyut nadi
yang lemah, dan suara nafas yang pelan dan pendek.
Penyebab
hipotermia adalah paparan cuaca dingin atau tubuh terbenam di air
dingin yang terjadi dalam jangka waktu lama. Berikut ini beberapa
penyebab hipotermia yang lain:
- Tidak mengenakan cukup pakaian untuk menghangatkan tubuh di tengah udara dingin.
- Tidak segera melepaskan pakaian basah dan pindah ke lingkungan yang kering serta hangat.
- Tidak sengaja terjatuh ke dalam air, seperti pada kecelakaan perahu.
- Pemanas ruangan yang tidak bekerja dengan baik.
- Pendingin ruangan yang terlalu dingin.
Berikut ini pertolongan pertama tubuh penderita hipotermia secara perlahan dan batasi gerakan seminimal
mungkin. Jangan memijat atau mengusap-usap tubuh penderita karena dapat
memicu terhentinya detak jantung.
- Jauhkan penderita hipotermia dari kondisi dingin dengan memindahkannya ke tempat yang lebih hangat dan kering atau beri perlindungan dari dingin dan angin.
- Lepaskan pakaian yang basah. Bila sulit, gunting atau robek baju supaya tubuh penderita tidak bergerak terlalu banyak.
- Alasi dan selimuti tubuh penderita hingga berlapis-lapis selimut hingga kepalanya. Tapi, biarkan bagian wajah tetap terbuka.
- Amati
pernafasan orang yang meertama bagi orang yang mengalami hipotermia:
- Berbagi suhu hangat tubuh untuk membantu menghangatkan tubuh penderita hipotermia, misalnya berbaring di sebelah penderita hipotermia dan berpelukan (kontak kulit) di bawah selimut.
- Sediakan minuman hangat tanpa kafein dan alkohol untuk diminum penderita hipotermia.
- Kompres leher, dada, dan selangkangan dengan kompres hangat darurat atau gunakan botol plastik berisikan air hangat. Jangan mengompres lengan dan kaki karena bisa membuat darah yang dingin kembali memasuki jantung, paru-paru, dan otak.