KepriNews,Batam- Kelangkaan gas elpiji subsidi di batam terjadi lagi ,dikarenakan adanya upaya dari pemerintah untuk menaikkan harga gas subsidi sesuai dengan surat Keputusan Wali Kota Nomor 390/AK/10/2014 berdasarkan permen ESDM 26tahun 2009 tentang penyediaan distribusi LPG 3 Kg bersama peraturan ESDM yang menyatakan pemerintah daerah mempunyai kewenangan
menetapkan HET dengan tiga pertimbangan, yakni kenaikan HET karena biaya
transportasi. Kemudian kemampuan daya beli masyarakat dan keuntungan
yang wajar bagi pelaku usaha.
"Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 kilogram resmi naik pada Rabu (5/11/2014). Harga di Mainland naik dari Rp15 ribu menjadi Rp18 ribu, sedangkan di hinterland HET-nya Rp23 ribu per tabung.
"Penyesuaian harga rata-rata Rp1.000 per kilogram," kata Amsakar Ahmad, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam.
"Penyesuaian harga rata-rata Rp1.000 per kilogram," kata Amsakar Ahmad, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam.
Gas Elpiji Langka Di Batam |
"Sudah enam tahun belakangan banyak permintaan dari pelaku usaha agar dilakukan penyesuaian HET gas 3 kg. Pertemuan bahkan dilakukan lima kali. Dari pertemuan tersebut diputuskan dilakukan penyesuaian," terangnya.
Dengan naiknya harga gas, diharapkan para pengusaha bisa membenahi distribusi ke masyarakat. "Kalau sudah naik, diharapkan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan gas," tutupnya.
Sementara itu, Andi, warga Batu Aji yang dimintai tanggapannya atas kenaikan harga gas 3kg tersebut mengaku tidak ada masalah, asalkan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan gas.
"Gak masalah harganya naik, asal tidak langka lagi. Jangan sampai nanti harga sudah naik, nyari gas juga susah," tegasnya, Selasa (4/11/2014).
Dia berharap pemerintah tidak sekedar menaikkan harga, tapi mengawasi pendistribusian. Karena selama ini acap kali warga kesulitan mendapatkan gas.
"Jangan pula warga yang terus jadi korban. Udah mahal, susah pula dapatnya," ujarnya
"Jangan pula warga yang terus jadi korban. Udah mahal, susah pula dapatnya," ujarnya