Kepri News / Jakarta -Hari ini, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Ketidakpastian politik ikut berkontribusi terhadap pelemahan rupiah.
Berdasarkan data Reuters, dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 12.247. Ini merupakan posisi terkuat dalam perdagangan hari ini.
Sementara menurut data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), dolar AS berada di posisi Rp 12.241. Menguat dibandingkan kemarin yaitu Rp 12.190.
Mandiri Sekuritas menyebutkan, salah satu faktor yang menyebabkan rupiah melemah adalah ketidakpastian politik. Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo Subianto pada pilpres 2014 semakin menegaskan dominasinya di parlemen setelah mengantar Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN sebagai Ketua MPR.
Sebelumnya, Koalisi Merah Putih juga menguasai jajaran pimpinan DPR. Koalisi Indonesia Hebat, pendukung presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), semakin nyata menjadi minoritas. Investor khawatir nantinya kebijakan Jokowi akan terganjal di DPR, yang dikuasai kubu oposisi.
"Ketidakpastian politik yang meningkat terkait dengan kemampuan pemerintahan baru dapat memerintah dengan efektif karena posisinya sebagai minoritas di DPR juga berkontribusi terhadap pelemahan rupiah," sebut riset Mandiri Sekuritas, Rabu (8/10/2014).
Untuk mencegah rupiah melemah lebih dalam, Mandiri Sekuritas menilai Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi pasar. Ini terlihat dari cadangan devisa September yang tidak berubah dibandingkan Agustus yaitu US$ 111,2 miliar.
"Kami menilai bank sentral telah mengintervensi pasar valas sekitar US$ 1 miliar bulan lalu dengan tujuan menjaga volatilitas nilai tukar. Aksi itu mengindikasikan bahwa cadangan devisa valas masih flat sebesar US$ 111,2 miliar," tulis riset tersebut.
Berdasarkan data Reuters, dolar AS diperdagangkan di posisi Rp 12.247. Ini merupakan posisi terkuat dalam perdagangan hari ini.
Sementara menurut data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), dolar AS berada di posisi Rp 12.241. Menguat dibandingkan kemarin yaitu Rp 12.190.
Mandiri Sekuritas menyebutkan, salah satu faktor yang menyebabkan rupiah melemah adalah ketidakpastian politik. Koalisi Merah Putih yang mendukung Prabowo Subianto pada pilpres 2014 semakin menegaskan dominasinya di parlemen setelah mengantar Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN sebagai Ketua MPR.
Investor Khawatir akan Jokowi, Rupiah Melemah |
Sebelumnya, Koalisi Merah Putih juga menguasai jajaran pimpinan DPR. Koalisi Indonesia Hebat, pendukung presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), semakin nyata menjadi minoritas. Investor khawatir nantinya kebijakan Jokowi akan terganjal di DPR, yang dikuasai kubu oposisi.
"Ketidakpastian politik yang meningkat terkait dengan kemampuan pemerintahan baru dapat memerintah dengan efektif karena posisinya sebagai minoritas di DPR juga berkontribusi terhadap pelemahan rupiah," sebut riset Mandiri Sekuritas, Rabu (8/10/2014).
Untuk mencegah rupiah melemah lebih dalam, Mandiri Sekuritas menilai Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi pasar. Ini terlihat dari cadangan devisa September yang tidak berubah dibandingkan Agustus yaitu US$ 111,2 miliar.
"Kami menilai bank sentral telah mengintervensi pasar valas sekitar US$ 1 miliar bulan lalu dengan tujuan menjaga volatilitas nilai tukar. Aksi itu mengindikasikan bahwa cadangan devisa valas masih flat sebesar US$ 111,2 miliar," tulis riset tersebut.