"Sudah dua hari ini kita melatih 25 orang warga yang kita rekrut beberapa waktu lalu, agar mereka bisa mengoperasikan alat tangkap yang canggih," kata Diretkur Usaha dan Jasa Perusda Natuna, Bukhari di Kantor Bupati, kemarin.
Bukhari menjelaskan, sesuai dengan niatan awal Perusda yang akan senantiasa mengedapankan penduduk setempat dalam menjalankan usahanya maka kali ini perusahaan itu sudah mulai merekrut dan melatih sejumlah warga untuk diperkerjakan sebagai nelayan tangkap di sektor usaha perikanan.
Hal ini dilakukan, selain untuk mendapatkan tenaga tangkap yang profesional juga tujuan terpenting Perusda adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat melalu usaha-usaha yang dirintisnya baik melalui tenga kerja mau pun sebagai fatner usaha Perusda.
"Kapal kita sudah jalan sejak awal Agustus lalu, cuman selama ini yang opersikan tenaga kerja yang dari Rembang dan kini kita sudah mulai melatih 25 orang warga kita. Kalau mereka sudah benar-benar bisa, mereka yang akan kita percayakan untuk mengelola kapal itu," terang Bukhari.
Ia mengatakan, kapal yang dilengkapi dengan berbagai teknologi seperti alat tangkap purshane itu harus ditangani oleh tangan-tangan handal dalam pengoperasiannya, demikian juga dengan peralatan navigasi lainnya harus dikuasai terlebih dahulu. Karena umumnya bagi nelayan Natuna alat-alat secanggih itu masih banyak yang belum menguasai teknis pengoperasiananya.
"Alat ini masih baru dipergunakan di Natuna, jadi mereka perlu belajar dulu. Kalau mereka bisa nanti kan mereka yang menggantikan tenaga kita yang dari Rembang itu. Intinya kita mendirikan usaha semangat dasarnya adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat banyak," pungkasnya.zh
Bukhari menjelaskan, sesuai dengan niatan awal Perusda yang akan senantiasa mengedapankan penduduk setempat dalam menjalankan usahanya maka kali ini perusahaan itu sudah mulai merekrut dan melatih sejumlah warga untuk diperkerjakan sebagai nelayan tangkap di sektor usaha perikanan.

"Kapal kita sudah jalan sejak awal Agustus lalu, cuman selama ini yang opersikan tenaga kerja yang dari Rembang dan kini kita sudah mulai melatih 25 orang warga kita. Kalau mereka sudah benar-benar bisa, mereka yang akan kita percayakan untuk mengelola kapal itu," terang Bukhari.
Ia mengatakan, kapal yang dilengkapi dengan berbagai teknologi seperti alat tangkap purshane itu harus ditangani oleh tangan-tangan handal dalam pengoperasiannya, demikian juga dengan peralatan navigasi lainnya harus dikuasai terlebih dahulu. Karena umumnya bagi nelayan Natuna alat-alat secanggih itu masih banyak yang belum menguasai teknis pengoperasiananya.
"Alat ini masih baru dipergunakan di Natuna, jadi mereka perlu belajar dulu. Kalau mereka bisa nanti kan mereka yang menggantikan tenaga kita yang dari Rembang itu. Intinya kita mendirikan usaha semangat dasarnya adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat banyak," pungkasnya.zh