Bupati Natuna,Geram dengan Sikap Pemprop Kepri |
Kepri News,Natuna-Bupati Natuna, Drs Ilyas Sabli mengaku geram dengan sikap Pemerintah Provinsi Kepri yang selama ini membuka lebar sengketa batas wilayah antara Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas.
"Saya benar-benar tak habis pikir dengan sikap provinsi yang sepertinya hendak membesar-besarkan masalah tanda batas wilayah Natuna dan Anambas. Kenapa mereka masih saja minta kejelasan batas wilayah kepada kami," tegas Ilyas pada acara koordinasi ketahanan ekonomi dengan Kementerian Dalam Negeri di Natuna Hotel, kemarin.
Ilyas menegaskan kembali, sesuai dengan peta yang ada, batas wilayah antara kedua kabupaten ini sudah sangat jelas. Batasnya itu diukur sesuai dengan panjang dan waktu jarak tempuh bukan batas fisik.
Sebab sambungnya lagi, untuk membuat tapal batas seperti tapal batas yang biasa di darat itu tidak mungkin dilakukan pada laut dalam seperti yang ada di perairan antara Natuna dan Anambas.
"Pertanyaan saya, apa provinsi tidak pernah melihat peta ini, sehingga masih saja meminta kita untuk membangun tapal batas, sementara tak mungkin kita menancapkan tapal batas pada laut yang dalam seperti itu. Jadi batasnya hanya bisa ditentukan melalui batas imajiner karena lautnya dalam," tandasnya.
Menurut dia, dengan sikap Pemprov Kepri seperti itu muncul berbagi dugaan yang tidak diinginkan dari berbagai kalangan.
"Saya khawatir nanti ada dugaan-dugaan lain yang muncul," ujarnya.
Oleh karena itu Bupati Ilyas meminta kepada Pemprov Kepri agar polemik ini segera diakhiri karena hal ini dinilainya cukup sensitif dan batas wilayahnya sangat jelas.
"Menurut saya sudahlah kita akhiri saja persoalan batas wilayah ini, toh acauan kita peta ini, dan peta ini sudah jelas menggambarkan semuannya. Satu hal yang perlu diingat ini masalah yang sensitif, karena bukan hanya menyangkut batas wilayah tapi juga kekayaan alam," tandasnya sembari melihat peta wilayah Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas yang dibawanya.
"Saya benar-benar tak habis pikir dengan sikap provinsi yang sepertinya hendak membesar-besarkan masalah tanda batas wilayah Natuna dan Anambas. Kenapa mereka masih saja minta kejelasan batas wilayah kepada kami," tegas Ilyas pada acara koordinasi ketahanan ekonomi dengan Kementerian Dalam Negeri di Natuna Hotel, kemarin.
Ilyas menegaskan kembali, sesuai dengan peta yang ada, batas wilayah antara kedua kabupaten ini sudah sangat jelas. Batasnya itu diukur sesuai dengan panjang dan waktu jarak tempuh bukan batas fisik.
Sebab sambungnya lagi, untuk membuat tapal batas seperti tapal batas yang biasa di darat itu tidak mungkin dilakukan pada laut dalam seperti yang ada di perairan antara Natuna dan Anambas.
"Pertanyaan saya, apa provinsi tidak pernah melihat peta ini, sehingga masih saja meminta kita untuk membangun tapal batas, sementara tak mungkin kita menancapkan tapal batas pada laut yang dalam seperti itu. Jadi batasnya hanya bisa ditentukan melalui batas imajiner karena lautnya dalam," tandasnya.
Menurut dia, dengan sikap Pemprov Kepri seperti itu muncul berbagi dugaan yang tidak diinginkan dari berbagai kalangan.
"Saya khawatir nanti ada dugaan-dugaan lain yang muncul," ujarnya.
Oleh karena itu Bupati Ilyas meminta kepada Pemprov Kepri agar polemik ini segera diakhiri karena hal ini dinilainya cukup sensitif dan batas wilayahnya sangat jelas.
"Menurut saya sudahlah kita akhiri saja persoalan batas wilayah ini, toh acauan kita peta ini, dan peta ini sudah jelas menggambarkan semuannya. Satu hal yang perlu diingat ini masalah yang sensitif, karena bukan hanya menyangkut batas wilayah tapi juga kekayaan alam," tandasnya sembari melihat peta wilayah Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas yang dibawanya.