KepriNews.com, Jakarta: Sekitar
500 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta
membantu pengamanan kota jelang sidang putusan sengketa pemilu presiden
(Pilpres) yang digelar Mahkamah Konstitusi. Satpol PP hanya membantu
sesuai peranan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Situasi di sidang putusan pilpres di gedung Mk
Ratusan personel tersebut disebar di tiga titik yakni Balai Kota DKI,
depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), dan Istana Merdeka. Rinciannya,
300 personel di Balai Kota DKI, 200 personel di depan Gedung MK, dan 100
personel di depan Istana Merdeka.
"Satpol PP selalu didampingi para komandannya. Maka tugas anak buah,
komandan sudah tahu. Di kerumunan-kerumunan sana ada PKL, itu tupoksi
Satpol PP. Kalau orang mau membabibuta tentu tugas polisi itu. Yang
anarkis atau lebih tinggi lagi kasusnya ditangani TNI. Jadi Satpol PP
itu tahu tugasnya. Dia bantu polisi dan TNI," ujar Kepala Satpol PP DKI
Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Sementara itu, lanjut Kukuh, tidak ada penambahan pengamanan untuk
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama.
"Biasa-biasa saja. Beliau juga tidak mau dijaga berlebihan. Beliau itu
orang yang baik, dalam situasi apapun, dia biasa-biasa saja," ungkapnya.
Ratusan personel kepolisian juga ikut menjaga Balai Kota DKI Jakarta.
Selain kepolisian, juga tampak personel TNI dengan perlengkapan senjata
laras panjang. Mereka tampak berjaga di sekitar halaman dan
gedung-gedung yang ada di Balai Kota DKI Jakarta.