KepriNews,Batam- Sehubungan dengan adanya demo dari para sopir angkot dan sweeping sopir angkot di batu aji kemarin ,Dinas Perhubungan Kota Batam akan merazia izin trayek
sejumlah angkutan kota (angkot) di Kota Batam. Ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya gesekan sesama sopir angkot dalam mencari
penumpang.
" Kami akan melakukan razia administrasi legalitas formal dalam waktu
dekat ini, sehingga kendaraan itu nanti bisa kita lihat kelayakannya
baik itu dari segi trayek, segi KIR dan lainnya," kata Kabid Lalulintas
Dinas Perhubungan Kota Batam, Faisal Riza .
Selain
itu, lanjut dia, banyaknya kendaraan kendaraan baik umum dan bus
karyawan yang tidak ada ijin menjadi alasannya baginya untuk melakukan
razia. Jadi, kendaraan yang tidak layak tidak akan diperbolehkan
beroperasi, namun konsepnya belum bisa disampaikan apakah ada jalur
khusus buat bus karyawan nantinya.
Kepala Dinas Perhubungan
Zulhendri menambahkan pihaknya akan mencari solusi terbaik atas kejadian
ini. " Kita akan mencari solusi terbaik soal angkutan ini. Keduanya,
baik sopir angkot maupun sopir mobil karyawan akan kita panggil nanti
pihak dari keduanya akan kita dudukkan bersama, kemudian kita akan
lakukan uji kelayakan kendaraan masing masing, " ucap Zulhendri.
Dishub,
kata Zulhendri, akan memberikan solusi transisi permohonan terhadap
angkutan karyawan dan angkutan kota trayek Muka Kuning - Batuaji. "
Kedua belah pihak nantinya akan kita panggil mendudukkan masalah ini.
Kemudian kita akan lakukan uji kelayakan kendaraan masing masing, " ujar
dia.
Maraknya aksi sweeping yang dilakukan para sopir angkot di
jalan raya Batuaji Rabu malam kemarin sangat disayangkan. Ia mengimbau
para sopir angkot supaya tidak melakukan tindakan sendiri.
Sebelumnya,
puluhan sopir angkot kecewa dengan sopir karyawan yang mulai masuk ke
dalam perumahan mencari penumpang. Tindakan tersebut bagaimana pun
mengurangi pendapatan mereka. Hal itu sudah dilaporkan ke ke Dinas
Perhubungan, namun tak ada jawaban.
Anggota Komisi III DPRD Kota
Batam Yunus Muda mengatakan, seharusnya masalah ini tidak perlu
terjadi. Namun untuk mengomentari lebih lanjut ia belum mau. Alasannya,
karena belum tahu persis persoalannya.
" Sedang kita cari jalan
keluarnya, memang dalam persoalan ini yang sangat dirugikan adalah para
supir angkutan umum, sebab kalau bus karyawan menaikkan penumpang jelas
penumpang angkutan umum tidak ada, " katanya.
Ia juga belum tahu
para penumpang bus karyawan itu bayar atau tidak ke perusahaan. Kalau
bayar sama saja, atau angkutan umum bersedia tidak mengantarkan
penumpangnya sampai tujuan seperti yang di lakukan bus karyawan.