Kepri News,Tanjungpinang- Tourism Industry, Teknik Komputer
Jaringan (TKJ), Animasi, Web Desin Grafis, Software Akuntansi dan Desain
Grafis. Enam siswanya meraih medali emas masing-masing jurusan
Akuntansi, Pemasaran, Animasi, Web Desain, Sekretaris dan Tourism
Industry.
Prestasi kembali diraih siswa SMKN 1
Tanjungpinang. Sekolah ini mengirimkan 9 siswa perwakilan kota
Tanjungpinang untuk perlombaan LKS. Selain itu SMKN 2, SMKN 3, SMK
Bintan Insani (farmasi) Tanjungpinang dan sekolah lainnya. Terdapat 23
cabang jurusan yang saat itu diperlombakan. Berbagai sekolah di Kepri
mengirimkan utusannya masing-masing. Dari Tanjungpinang sendiri, selain
SMK N 1, ada juga SMKN 2, SMK Bintan Insani meraih juara pertama. Tapi,
mereka hanya meraih satu cabang saja. Kepala sekolah SMKN 1, Asmaniar
mengatakan itu mengirim 9 siswa dari jurusan masing-masing Sekretaris,
Pemasaran, Akuntansi,
(photo illustrasi) Lomba LKS, SMKN 1TanjungPinang Raih 6 Medali Emas |
"Dari sembilan orang siswa yang kita ikuti lomba mewakili Tanjungpinang, enam diantaranya meraih medali emas. Sedangkan tiga orang lagi juara harapan. Tahun ini kita meraih medali emas paling banyak,"ujarnya. Enam peserta tersebut akan bergabung dengan siswa se Kepri lainnya yang meraih medali emas di LKS Kepri untuk berlomba di LKS tingkat nasional, Agustus mendatang di Palembang Sumatera Selatang. Selama 10 tahun terakhir, SMKN 1 selalu ikut berperan mengutus siswanya yang mewakili Kepri di LKS tingkat nasional.
Prestasi SMKN 1 Tanjungpinang yang paling diperhitungkan di tingkat nasional adalah Akuntansi. Tahun 2013 lalu, siswa sekolah tersebut meraih medali emas di LKS tingkat nasional. Tahun 2012, mereka meraih juara II nasional untuk jurusan yang sama. Baru-baru ini ada dua siswa asal sekolah tersebut juga berhasil meraih juara I nasional untuk lomba Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Segudang prestasi pun sudah diraih sekolah itu. Asmaniar mengatakan, mereka sempat terpukul di tahun 2013 lalu. Sebab, hanya 1 siswa asal sekolah itu yang mewakili Kepri berlomba di LKS nasional. Berangkat dari pengalaman itu, akhirnya mereka melakukan kajian-kajian. Dimulai dari awal tahun ajaran baru, pihak sekolah sudaj memilih beberapa siswa yang dianggap layak dan terus dibina. Mereka dibina tiga kali seminggu. Setelah tiga bulan, pihak sekolah kemudian melakukan test.
Siswa yang nilainya rendah tidak diikutkan lagi dalam pelatihan berikutnya. "Jumlah siswa yang kita latih pun berkurang sedikit-sedikit hingga akhirnya kita peroleh siswa terbaik dari setiap jurusan,"tambahnya. Siswa yang sudah terpilih dibina mentalnya agar siap menghadapi persaingan baik tingkat kota Tanjungpinang, Kepri maupun Nasional Agustus mendatang. Mental siswa merupakan salah satu faktor penting dalam mengikuti ajang bergengsi seperti ini. Apalagi saingan mereka makin hebat terutama saat LKS tingkat nasional nanti. Guru-guru di sekolah itu juga rata-rata sudah berpengalaman. Apalagi sekolah tersebut merupakan sekolah SMK negeri tertua di Kepri ini.
Dikatakan Joni, ia memang kerap latihan di rumahnya baik menggunakan kalkulator maupun komputer saat mengerjakan tugas dan latihan pendalaman akuntansi demi persiapan lomba. "Harus sering sering latihan, Kalau tidak, bagaimana bisa cepat kerjanya. Kita berkutat di perhitungan angka, otomatis harus cepat,"ujarnya. Beda dengan Kristin. Ia tak perlu lincah dalam menekan tombol. Ia tak perlu lincah dalam menekan tombol kalkulator, namun ia harus bisa meyakinkan orang. Sebab ia ibarat seorang pedagang.
Kristin dengan jurusan pemasaran tersebut membawa 33 bungkus kerupuk atom produksi Tanjungpinang. Saat lomba tingkat provinsi, ia memperagakan bagaimana mempromosikan kerupuk atom tersebut agar pengunjung tersebut tertarik membelinya. Saat lomba ia harus mempresantikan produk yang dijualnya tersebut dalam Bahasa Inggris. Kemudian penilaian lain adalah penampilan, cara berkomunikasi hingga kemasan produknya.