KepriNews.com - Jakarta, Memiliki anak yang cenderung anti sosial dan tak acuh pada temannya pasti sebisa mungkin dihindari orang tua. Untuk itu, jika Anda tak ingin si kecil cenderung kurang bersimpati dan peduli pada perasaan orang lain, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah membatasi konsumsi media digital bagi si kecil.
Seperti penuturan psikolog anak dan remaja Alzena Masykouri M.Psi, sebaiknya untuk anak di bawah usia dua tahun tidak dikenalkan dengan media digital seperti gadget, tv, dan perangkat elektronik lainnya.
"Di atas usia itu bisa dikenalkan tetapi konsumsinya satu atau dua jam secara keseluruhan termasuk nonton TV, main gadget karena kalau anak sudah asyik main gadget sendiri dia jadi kurang peka dengan lingkungannya," tutur Zena kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (25/8/2014).
Nah, baru-baru ini studi dari Departemen Psikologi University of California menemukan bahwa penggunaan media digital bisa merusak keterampilan sosial anak. Akibatnya, kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain serta bersimpati dengan orang lain sangatlah rendah.
Illustrasi : Kurangi Penggunaan Gadget untuk Anak Mau Peduli Perasaan Orang Lain |
Dalam studinya, greenfield mengamatai 51 anak kelas 6 SD yang menghabiskan waktu di taman wisata alam selama 5 hari tanpa ada media digital. Kemudian, mereka diminta mengidentifikasi berbagai macam ekspresi dalam gambar dan video. Hasilnya, tingkat kesalahan anak yang mengonsumsi media digital hampir 4,5 jam sehari saat mengidentifikasi ekspresi mencapai 14,2 persen.
"Sedangkan pada mereka yang mengakses media digital kurang dari 4,5 jam sehari kesalahan mengidentifikasi ekspresi hanya 9 persen. Sebaiknya orang tua membatasi konsumsi media digital anak-anaknya karena interaksi sosial berguna untuk mengembangkan keterampilan anak dalam memahami emosi orang lain," terang Greenfield.
Sementara itu, peneliti senor di UCLA Digital Media Center, Yalda Uhls mengatakan seseorang tidak bisa belajar isyarat emosional nonverbal melalui layar gadget tetapi harus melalui komunikasi tatap muka.
"Jika Anda tidak berlatih komunikasi tatap muka Anda bis ajadi kehilangan keterampilan sosial yang penting yakni memahami perasaan orang lain. Bagaimanapun kita adalah makhluk sosial yang butuh interaksi langsung dengan orang lain," tegas Uhls.